[BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali – Buku ilustrasi selalu menjadi pelarian saya ketika sedang butuh bacaan ringan. Yang saya maksud dengan bacaan ringan adalah bacaan menghibur yang enggak menuntut saya untuk berpikir lama demi mencerna pesan yang hendak disampaikan pemilik karya.
Pilihan bacaan ringan minggu ini pun jatuh pada buku Things & Thoughts I Drew When I was Bored karya Naela Ali. Dari semua buku yang ditulis atau digambarnya, ini adalah buku ketiganya yang saya baca.
Sebagai informasi, penerbit mengkategorikan buku ini sebagai Art Book. Jadi, tentu aja berbeda dengan novel atau karya fiksi lainnya yang sering saya baca.
Baca juga: 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
Buku ini menghadirkan berbagai ilustrasi warna-warni yang bagi saya familiar banget. Mungkin karena itulah ciri khas yang selalu dibawa kreatornya, Naela Ali.
Saya enggak punya ekpektasi apa-apa soal buku ini. Saya sudah membaca dua karya sebelumnya, yakni Stories of Rainy Days dan Stories of Rainy Days Vol. II. Saya suka dengan bukunya, tapi belum berani memasukkannya ke dalam kategori Favorit.
Lantas, bagaimana dengan buku ini? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Tenggelam dalam Kebosanan Naela Ali Lewat Things & Thoughts I Drew When I was Bored
Judul Buku: Things & Thoughts I Drew When I was Bored
Penulis dan Ilustrator: Naela Ali
Editor: Katrine Gabby Kusuma
Penerbit: POP Publisher
Terbit: 18 September 2017
ISBN: 9786024244194
Tebal: 160 halaman
Harga: Rp140.000
Selamat datang di dunia Naela Ali yang penuh dengan kebosanan. Heran deh, cewek yang satu ini bisaan banget bikin ilustrasi kece pas lagi dilanda kebosanan. Kalau saya, sih, pasti ujung-ujungnya minta jalan-jalan atau dengerin musik sampai ketiduran. Hehehe. 😀
Beda banget nih, sama Naela Ali. Ia tetap bisa menghasilkan karya, bahkan di situasi yang lagi enggak mendukung sekalipun.
Lahirlah Things & Thoughts I Drew When I was Bored, “anak” ketiga Naela Ali. Dilihat dari sampulnya, udah bikin saya kepengin punya buku ini. Berkali-kali ke toko buku dan melihat karya ini dipanjang di etalase, bikin saya pengin membawa pulang satu.
Baca juga: Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
Sayang, harganya relatif mahal, bahkan mampu menyaingi harga novel impor. Saya pun mengurungkan niat untuk membelinya. Hingga akhirnya buku ini tiba-tiba dikirim dalam bentuk paket oleh seorang teman. Sebagai hadiah ulang tahun, katanya. Baiknya Tuhan, bisa dapat buku yang diidam-idamkan secara gratis! 😀
Oke, namanya juga Art Book, sudah pasti isinya bakalan catchy banget. Mulai dari segi warna, tata letak, ilustrasi, tipografi, dan hal-hal lain yang berkaitan.
Pewarnaan Konsisten dengan Cat Air
Hal pertama yang saya suka dari buku ini adalah Naela Ali tetap mempertahankan ciri khasnya ketika menggambar ilustrasi, yakni menggunakan cat air. Hasilnya bagus banget! Bahkan, saya berandai-anda saya bisa menghasilkan karya dengan cat air.Bila diperhatikan, sosok orang-orang yang digambar Naela Ali enggak jauh berbeda dari dua buku sebelumnya. Pulasan warna peach dan merah muda selalu menghiasi bagian mata, hidung, juga pipi. Gemes!
Baca juga: 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
However, I must frankly admit that this Things & Thoughts I Drew When I was Bored got me bored as well, though. Halaman demi halaman saya baca begitu cepat.
Seolah enggak ada kalimat atau ilustrasi yang mampu menahan saya lebih lama pada halaman tertentu. Entah untuk membaca kalimat yang ditulis berulang kali, atau menikmati ilustrasi buatannya.
Memang, ilustrasi yang dibuat Naela Ali bagus-bagus banget. Dibandingkan dua buku sebelumnya, Naela Ali mencoba menggambar dengan lebih detail, warna-warnanya lebih terkoordinasi, dan pose orang yang digambarnya enggak yang begitu-begitu aja. Namun, saya merasa Naela Ali pasti lebih bisa explore lagi.
Konstruksi Sosial Soal Perempuan
Misalnya, Naela Ali harus lebih berani mendobrak konstruksi sosial soal perempuan, yang sudah dibawa sejak zaman dulu hingga masa sekarang.Sebagai contoh, cewek-cewek kekinian zaman sekarang tuh yang tubuhnya langsing, kulitnya putih, rambutnya lurus (entah itu panjang atau pendek), suka pakai makeup, dan suka mengenakan baju-baju hits.
Hanya rupa itulah yang diulang-ulang Naela Ali di setiap halaman buku Things & Thoughts I Drew When I was Bored. Padahal, saya berharap ada keberagaman yang ditunjukkan lewat karya tangannya.
Baca juga: 7 Aplikasi Edit Foto Bookstagram yang Sering Saya Gunakan
Makanya, saya seneng banget begitu menemukan halaman di mana Naela Ali mengambil sudut pandang lain ketika tengah menggambar.
Tahu kan, biasanya cewek-cewek sering merasa insecure banget kalau ada yang memotret mereka dengan low angle. Soalnya, low angle akan membuat hasil foto seseorang menjadi terlihat lebih gemuk.
Nah, ada satu halaman di mana Naela Ali menggambar seorang perempuan dari sudut berbeda yang bikin sosok itu terlihat agak gempal, yang mana itu berbeda dari ilustrasi lainnya.
Menjelang halaman terakhir, Naela Ali juga memamerkan sosok perempuan dengan rambut curly yang mana saya suka banget! Saya berharap, ia menggambar lebih banyak lagi sosok perempuan di dunia ini.
Personal
Hal selanjutnya yang ingin saya bahas ialah mengenai tata letak. Untuk urusan tata letak, buku Things & Thoughts I Drew When I was Bored ini udah enak dibaca banget. So playful! Saya pribadi selalu suka dengan handwriting style dalam buku ini yang akan menambah kesan personal.Kemudian, dari segi penulisan, buku ini masih mengusung akusentris, seolah tokoh “aku” di buku Things & Thoughts I Drew When I was Bored ini kepengiiinn banget didengarkan. Kelihatannya, tokoh “aku” nih yang paling tahu, deh. Makanya, pas membaca tulisan-tulisan di buku ini, rasanya saya seperti sedang membaca buku hariannya Naela Ali.
Baca juga: [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
Kalau membaca buku ini, mungkin kamu juga akan merasa bahwa ada banyak kecemasan yang muncul dari buah-buah pemikirannya. Yang ditulisnya akrab banget dengan generasi millennial yang mungkin sedang mengalami quarter-life crisis alias galau-galaunya. Naela Ali ngajakkin pembaca untuk, “Yuk, struggle bareng!”.
Oh ya, karena tulisan-tulisan di buku ini memang sengaja dihasilkan secara random, seharusnya pembaca enggak perlu kaget.
Pada halaman-halaman awal, Naela Ali pun sudah memberi tahu kalau Things & Thoughts I Drew When I was Bored karyanya ini memang random banget.
Baca juga: [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
Omong-omong, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Naela Ali yang sudah menginspirasi saya untuk melakukan hal-hal yang saya suka pas lagi bosan. Ternyata, jadi orang yang produktif itu penting banget. Pas lagi bosan, eh bisa menghasilkan banyak karya.
Semoga ke depannya Naela Ali bisa lebih berani keluar dari zona nyaman, juga lebih meng-explore tulisan dan ilustrasinya.
Ada artikel lainnya soal buku dan Bookstagram, siapa tahu kamu suka.
1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
Hebat ya Naela Ali, di tengah kebosanan dapat menghasilkan buku ilustrasi yang cantik ini. Untuk juga, membaca buku dengan ilustrasi terasa lebih ringan dan tidak mumet
Iya, aku salut banget dengan Naela Ali! Kapanpun bisa produktif. Aku rasa Mbak Evi juga produktif banget menghasilkan tulisan-tulisan keren di blog. 😀