Snooze Hostel Jogja: Seperti Bukan “Tamu” – Kalau boleh jujur ya … rasanya nyesel banget cuma menginap semalam di Snooze Hostel Jogja ini. Andai punya lebih banyak waktu (dan rezeki), pasti saya akan extend seengaknya satu malam lagi.
Memang, awalnya saya nggak expect apa-apa ketika mau menginap di sini. Booking-nya pun dadakan banget. Namun memang, ketika membaca banyak ulasannya, banyak yang bilang kalau hospitality di sini juara banget. Sampai saya buktikan sendiri.
Pengalaman Menginap di Snooze Hostel Jogja
View this post on Instagram
Setelah check out dari Hotel Liberta Malioboro, saya bergegas memesan ojeg online untuk mengantar saya ke tempat menginap selanjutnya. Lumayan random menemukan tempat ini di platform OTA, tapi rate-nya lumayan cocok dengan kondisi terkini dompet.
Begitu tiba, barulah ngeh kalau tempat ini pernah direkomendasikan salah satu akun Instagram favorit saya, @sowansuwun.
Mbak Mutiara menyambut kedatangan saya dengan senyum paling ramah, ketika kaki ini melangkah masuk ke dalam rumah berpagar hijau tosca (eh, atau hijau mint, ya?).
Ia mempersilakan masuk, lalu mengenalkan saya pada Mbak Luthfi yang bertugas di balik meja resepsionis. Sembari check in, saya ditawari welcome drink. Es teh manis di siang bolong tampak menggoda, kata saya dalam hati.
Baru kali ini saya check in sambil diajak ngobrol ini-itu. Mulai dari ditanya asalnya dari mana, sudah berapa lama di Jogja, siapa aja yang menginap di sana, apakah sempat ngerasain gempa Pacitan yang getarannya terasa sampai Jogja, kenapa hostel ini nggak menyediakan air panas, sampai tahu di mana Mbak Luthfi tinggal dan sehari-hari naik apa ke tempatnya bekerja ini.
Nggak lama, saya dikenalkan dengan Mbak Ning yang sedang asik bersih-bersih, Mbak Shanti, juga staf lain di bagian Kitchen, yakni Mas David yang berambut pirang, serta Mas Rehan yang berkacamata.
“Besok kalau sarapannya nggak enak, bilang aja sama Masnya,” kata Mbak Lutfhi sembari bercanda ke Mas Rehan. Saya tertawa kecil.
Yang mengesankan, sehabis itu saya diajak house tour! Jujur, seumur-umur nggak pernah ada agenda begini selama menginap.
Mbak Luthfi mengenalkan saya pada ruangan-ruangan di Snooze Hostel Jogja. Ada dining room di bagian dalam dan luar, panic room alias toilet, smoking area, juga kitchen dengan alat masak yang warnanya super gemas.
Sembari melewati dapur, Mbak Luthfi sekalian bertanya saya ingin sarapan apa esok hari. Ada mie goreng, kue pukis, buah-buahan, juga ada teh dan kopi beserta susu. Karena saya book private room yang muat untuk 2 orang, sarapannya pun bisa untuk 2 orang.
Kemudian, di sini juga disediakan fridge berisi minuman ini-itu yang dijual, kulkas bersama, water refill station, kamar mandi dan toilet, serta hidden garden yang biasa jadi tempat tidur Cio (kucing lucu mereka). Di setiap sudut rumah dipasang kipas angin, jadi bakalan tetep adem.
Duh, asli … interior dan eksterior Snooze Hostel Jogja lucu bangeeet! Serupa rumah masa depan impian, ya? 😍❤️
Sekitar pukul 1 siang, ternyata kamar saya sudah ready. Buat yang belum tahu, hostel ini memiliki berbagai tipe kamar, mulai dari Mixed Dormitory Room, Double Room untuk berdua, Single Room buat para solo traveler yang ingin kamar private, serta Quadruple Room. Harganya mulai dari Rp150.000-an.
Saya pesan Standard Double Room yang ternyata di dalamnya tuh ada AC plus kipas angin. Di dalam kamar tersedia 1 double bed, gantungan baju, handuk, serta alat pengusir nyamuk elektrik. Meski banyak pohon dan tanaman, nggak berasa ada nyamuk sama sekali, lho.
Di sisi kiri dan kanan tempat tidur terdapat banyak stop kontak. Kalau mau charge beragam gadget, nggak perlu berebutan, deh.
Untuk kamar mandi sendiri, semuanya sharing, ya. Nggak disediakan odol dan pasta gigi, tapi ada sabun/sampo.
Nah, penasaran nggak kenapa di sini nggak ada air panas? Bukan disengajakan, lho. Ternyata, karena lokasi Snooze Hostel Jogja berada di area Kraton Jogja, nggak bisa sembarang renovasi rumah. Makanya, di sini hanya ada air dingin, yang malahan suegeeer banget!
Baca juga: Pengalaman Menginap di Novotel Suites Yogyakarta Malioboro
Hal lain yang bikin saya takjub, toiletnya kedap suara, doonggg! Hahaha. Kaum-kaum insecure seperti saya yang suka nggak nyaman –apalagi pas buang air besar– bakalan cinta banget sama hostel ini, deh. 🙈💩
Ya ampuuun, belum ada satu hari di Snooze Hostel Jogja, kok udah betah banget ya, rasanya? Saya ngerasa kayak bukan tamu yang sedang menginap. Lebih kayak lagi stay over di rumah temen atau keluarga di luar kota.
Oh ya, tamu yang menginap di hostel ini minimal harus berusia 17 tahun, ya. Di sini juga nggak tersedia lahan parkir untuk mobil, tapi kalau motor ada. Lalu, staf di sini standby pukul 07.00-23.00 WIB. Nantinya setiap tamu akan mendapatkan kunci pintu depan, just in case akan pulang larut malam.
Omong-omong, gimana breakfast-nya? So gewdddd! Ngenyangin banget! Menu saya hari itu ada mie goreng, aneka macam buah, juga teh susu yang nggak terlalu manis. Sebenarnya saya masih punya kue pukis yang belum dimakan, tapi karena buru-buru mengejar waktu ke bandara, akhirnya kelupaan bawa dan nggak jadi dimakan, deh. Huhuhu. 😭
Tapiiii, kalau kapan-kapan kamu menginap di Snooze Hostel Jogja ini dan kepengin takeaway breakfast mereka, bisa membawa wadah sendiri, ya.
Oh no, it’s time to go home. Should I? Kok masih nggak rela harus pulang secepet ini, ya?
Baca juga: 22 Kuliner Jogja yang Rasanya Nggak Pernah Ngebosenin
Oleh-oleh gudeg sudah di tangan, carrier mantap di punggung, sementara tas ransel saya titipkan ke Mas ojeg online yang sudah menunggu di penginapan, untuk diletakkan di bagian depan motor. Yang makin bikin saya nggak rela pulang, Mbak Lutfhi sampai nganterin saya ke depan rumah dan ia menunggu saya jalan.
“Hati-hati di jalan ya, Mbak,” ucapanya. How kind and sweet of you, Mbak. 🥺❤️
Memang ya, kalau liburan di Jogja tuh nggak boleh buru-buru. Seolah menikmati slow living-nya adalah sebuah candu.
Saya janji, bakalan nginep lebih lama di sini kalau main ke Jogja lagi.
Rekomendasi Wisata dan Kuliner Dekat Hostel:
- Gudeg Yu Djum (tinggal jalan kaki 2 menit udah sampai di Sentra Gudeg Wijilan)
- Museum Sonobudoyo
- Titik Nol Kilometer
- Pasar Beringharjo
- Malioboro
Siapa Mau Staycation di Snooze Hostel Jogja?
📞 No. Telepon: 0812-2785-4554
Duh ini mah bukan sembarang hostel, nyaman banget ya.
Jogja emang juara buat bikin orang nyaman dan malas balik Jakarta :”)))