Rawon Setan Bu Sup, Kuliner Surabaya Penggugah Selera – Beberapa kali saya melontarkan pertanyaan ini kepada pengemudi yang taksi online-nya saya tumpangi, “Pak, kuliner khas Surabaya apa, ya?” Rata-rata dari mereka menjawab: Lontong Balap Pak Gendut, Bebek Sinjay, juga Rawon Setan.
Mendengar jawaban mereka, saya jadi penasaran, kenapa nama kuliner Surabaya unik-unik, ya? Yang paling unik tentu Rawon Setan. Di Jakarta, sering sih, mendengar dan menemui makanan ini.
Cuman saya enggak pernah coba. Saya pun baru tahu kalau Rawon Setan ternyata merupakan kuliner khas Surabaya. Mumpung sedang berada di kota ini, saya enggak mau ketinggalan untuk cobain, dong.
Saya mulai googling, mencari kedai makanan yang menjual Rawon Setan paling enak di Surabaya. Ketemulah, di Jalan Embong Malang.
Baca juga: 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar
Pengemudi taksi online yang saya tumpangi menurunkan saya di depan kedai bernama Rawon Setan. Kedai ini enggak terlalu besar, tampak seperti dua ruko kecil yang dijadikan satu.
Saat sampai di sana, beberapa pengunjung tengah menikmati hidangan yang tersaji di tengah udara Surabaya yang panaaaasss banget! Namun, gerahnya Kota Pahlawan ini bila dipadukan dengan hangatnya Rawon Setan, ternyata mampu bikin perut saya bahagia.
Rawon Setan Bu Sup, Kuliner Surabaya Penggugah Selera
Usut punya usut, banyak sekali kedai makanan di Surabaya yang mengatasnamakan Rawon Setan. Banyak pula yang mengaku bahwa diri mereka merupakan pelopor makanan ini.
Baca juga: Pengalaman Transit di My Studio Hotel City Center Surabaya
Namun sebenarnya, Rawon Setan sendiri sudah ada sejak 1950-an. Dinamakan Rawon Setan sebab dulu dibuka sejak pukul 22.00 hingga subuh, yang mana pada jam-jam tersebut, katanya jam berkeliarannya setan. Makanya dinamakan Rawon Setan. Namun sekarang ini, banyak kedai yang sudah buka dari pagi, kok. Jadi, kamu pun bisa menyantap kuliner ini kapanpun.
Oh ya, di Rawon Setan Bu Sup, saya mencoba dua menu berbeda. Pertama, ada Nasi Rawon Pisah. Maksudnya, nasi dan rawonnya disajikan terpisah. Kedua, ada Nasi Campur.
Sembari menunggu pesanan datang, saya mengamati berbagai foto dan penghargaan yang dibingkai dan tertempel di dinding. Ada foto Bu Sup bersama para pesohor Tanah Air. Mulai dari artis, musisi, hingga food reviewer terkenal. Ini bikin saya percaya kalau Rawon Setan Bu Sup ini beneran populer di Surabaya.
Enggak seberapa lama, pesanan saya datang. Yeay! Nasi Rawon ini kuahnya berwarna hitam dan cukup gurih. Warna hitam asalnya bukan dari kecap ya, tapi bumbu khusus bernama kluwek.
Kluwek inilah yang memberikan rasa gurih pada kuahnya. Tapi menurut saya, kuah rawon ini enggak terlalu asin, jadi rasanya agak kurang menonjol. Untungnya, ada kecap manis dan sambal yang mampu membuat Rawon Setan Bu Sup ini makin kaya rasa.
Ada banyak potongan daging sapi yang ukurannya besar-besar. Daging ini dipotong dadu dan rasanya empuk banget! Rasa manis pada daging begitu tercecap di lidah. Enaakkk!
Omong-omong, bagaimana sih cara yang tepat dalam memakan Rawon Setan Bu Sup ini? Begini, kamu bisa mencampur rawon tersebut langsung ke nasinya.
Pada nasi, ada pula tauge dan sambal. Rasakan piring kamu dibanjiri kuah rawon yang hitam nan gurih. Kalau enggak mau dicampur, kamu bisa memakannya terpisah, kok. Rasanya sama-sama enak! Lebih enak lagi kalau dimakan selagi hangat.
Nah, Nasi Rawon ini bisa kamu nikmati bersama makanan pendamping, seperti tempe goreng, empal paru, perkedel, telur asin, sate usus, juga sate telur puyuh. Saya sih, enggak nambah makanan pendamping tersebut, karena ada menu kedua yang enggak sabar ingin saya icip-icip!
Nasi Campur menjadi menu kedua yang bikin perut saya melonjak kegirangan. Kalau di Jakarta, biasanya Nasi Campur ini terkenal enggak halal, soalnya Nasi Campur ini berisi daging babi. Namun, Nasi Campur di di Rawon Setan Bu Sup ini tampilannya seperti Nasi Rames.
Baca juga: Menyaksikan Wayang Potehi di Hong Tiek Hian, Klenteng Tertua di Surabaya
Perut saya penuh dengan seporsi nasi hangat, telur balado, orek tempe, tahu, dan daging sapi (Ya iyalah, kenyang banget, kan barusan makan Nasi Rawon).
Taburan bawang goreng jadi penyempurna kelezatan kuliner Surabaya penggugah selera ini. Yumm… I’m kinda hungry right now. Ada yang pernah cobain juga enggak, sih?
Tahu nggak, ternyata Rawon Setan yang saya makan…
Anyway, saya ingin menceritakan sedikit kebodohan saya saat makan Rawon Setan ini. Hahaha. Jadi, sebenarnya saya berniat untuk mencicipi Rawon Setan “yang asli”, yang mana katanya enggak buka cabang lain. Namun, ternyata pengemudi taksi online tersebut membawa saya ke kedai yang salah!
Sehabis makan, kenyang, barulah ketahuan kalau saya bukan mampir ke Rawon Setan yang sudah berdiri sejak tahun 1950-an itu. Kedai Rawon Setan yang asli hanya bertuliskan Rawon Setan. Sementara yang saya datangi tertulis Rawon Setan Bu Sup.
Agak sebal sih, sebenarnya. Mungkin si pengemudi enggak tahu Rawon Setan legendaris mana yang saya maksud. Saya sendiri juga enggak mengecek lagi. Pas turun dari mobil, ketemu kedai bernama Rawon Setan, langsung masuk, dan pesan makanan. Hahaha. Laper banget, soalnya. 😀
Baca juga: Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung
Meski enggak mencicipi Rawon Setan yang asli, saya enggak terlalu kecewa. Kenapa? Pertama, makanan yang saya santap beneran enak! Rasanya enggak pengin buru-buru menghabiskannya. Kedua, rupanya Rawon Setan Bu Sup ini masih ada hubungannya dengan Rawon Setan yang asli. Eh, kok bisa?
Begini, Rawon Setan awalnya dijual oleh Mbah Musiati. Karena kesehatan Mbah Musiati menurun, cucu dan mantunya, yakni Mbak Endang dan Bu Sup, meneruskan usaha kuliner Surabaya tersebut.
Namun, keduanya memutuskan untuk mengelola kedai Rawon Setan mereka masing-masing. Nama Rawon Setan masih dipakai, hanya saja akan ada embel-embel nama pemiliknya.
Katanya sih, baik Rawon Setan maupun Rawon Setan Bu Sup ini cita rasanya sama saja, sama-sama lezat dan bikin nagih. Dari segi harga juga sama. Letak kedai mereka pun berdekatan, sama-sama di Jalan Embong Malang. Jadi, enggak ada alasan buat kecewa karena udah icip-icip Rawon Setan Bu Sup ini, sih. Hehehe. 😀
Penutup
Buat kamu yang juga ingin merasakan Nasi Rawon di Rawon Setan Bu Sup, Jalan Embong Malang ini, siapkan kocek Rp37.000, ya. Lalu, Nasi Campur bisa kamu nikmati dengan harga Rp27.000.
Minuman yang tersedia di tempat ini adalah es jeruk, kopi, serta teh. Kalau saya sih, pesan dua gelas es teh manis sebagai pelepas dahaga di tengah kota Surabaya yang makin lama makin terik! Segaaarrr 😀
Baca juga: #2018BestNine: 9 Perjalanan Tak Terlupakan Selama 2018
Menu lain yang bisa kamu nikmati di Rawon Setan Bu Sup ini adalah Nasi Osik dan Nasi Bali. Boleh dicoba lain kali kalau mampir ke Surabaya, ah.
Oh ya, kalau kamu penasaran bagaimana rasa Rawon Setan “yang asli”, dari Rawon Setan Bu Sup ini, kamu hanya perlu jalan beberapa meter saja. Letaknya berderetan, kok.
Kamu akan menemukan tulisan besar berbunyi Rawon Setan, Tidak Buka Cabang. Letak Rawon Setan ini berada persis di seberang Hotel JW Marriott Surabaya. Mampir, yuk!
Nikmati lezatnya Rawon Setan Bu Sup bersama segelas es teh manis.
Yuk, baca artikel kuliner lainnya yang bisa membangkitkan rasa lapar kamu:
1. Menyeruput Kopi Hangat di Yellow Truck Coffee & Tea Bandung
2. Mencicipi Otak-otak AFUNG Belinyu Enggak Cukup Satu Porsi Saja
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda
12. Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan
13. 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar
14. Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang
15. Perut Senang Usai Menyantap Red Chilli Crab, Kuliner Khas Singapura
16. Satu Hari Wisata Kuliner di Bogor, Kenyang Banget!
17. Menikmati Mendungnya Sore di Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang
18. Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung
19. Porsi Jumbo HDL 293 Cilaki Bandung untuk Para Pencinta Seafood
20. Ikan Bakar Rica, Menu Terfavorit di Pirates Cafe Manado
21. Mencicipi Lezatnya Seafood ala Tuna House Megamas Manado
22. Sate Gendong, Kuliner Enak di Dusun Bambu
23. Pork Chop Paling Enak Cuma Ada di Hog Wild with Chef Bruno, Bali
24. Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon
25. Nikmatnya Nasi Liwet Spesial Kedai Cika Selagi Hangat
0 Comments