7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren – Melakukan book photography itu susah-susah gampang. Selain harus memiliki alat canggih untuk memotret, tentu kamu juga perlu memiliki objek untuk difoto, yakni buku itu sendiri.
Di Bookstagram atau akun Instagram tentang buku, kamu akan menemukan teknik book photography yang beragam. Dari sanalah, kamu akan belajar bahwa book photography itu bukan cuma soal memfoto buku saja. Ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan, misalnya lighting, setting, angle, hingga pernak-pernik atau properti untuk Bookstagram biar foto makin keren.
Jujur, saya suka banget menggunakan properti untuk akun Bookstagram saya, @sintiawithbooks. Soalnya saya merasa, kalau cuma foto buku tok, kelihatannya kosong dan membosankan. Saya butuh warna dan detail baru untuk ditampilkan supaya para Bookstagrammers yang mengikuti akun saya tetap merasa tertarik.
Nah, untuk kamu yang juga memiliki akun Bookstagram, berikut ini beberapa properti yang biasanya saya gunakan.
7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
1. Tanaman
Tanaman merupakan salah satu properti wajib yang sering digunakan para Bookstagrammer. Tanaman ini juga bermacam-macam, lho. Misalnya, kam bisa menggunakan bunga hidup, bunga plastik, bunga yang masih segar, atau bunga kering. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan daun-daun, baik yang basah maupun kering, atau menggunakan tanaman mini seperti kaktus atau succulent.
Seringnya, saya enggak terlalu memerhatikan korelasi antara peroperti tanaman yang digunakan dan judul buku yang jadi objek utama foto. Namun, kalau melihat foto di atas, sepertinya agak berhubungan, ya. Judul bukunya Leaving Time, sementara bunga yang saya pakai adalah bunga yang sudah mulai layu alias udah enggak segar lagi. Coba artikan sendiri, ya. 🙂
2. Makanan atau minuman
Minuman yang paling sering dijadikan properti untuk Bookstagram biar foto makin keren adalah segelas atau secangkir susu, kopi, teh. Ya, tiga jenis minuman ini bakal sering kamu temui di komunitas buku ini. Nah, untuk foto di atas, saya menggunakan segelas susu putih. Kebetulan gelasnya saya dapat dari teman sebagai hadiah graduation 2,5 tahun lalu dan kalau susunya kebetulan cuma ada itu aja di rumah. Hehehe. 😀
Kemudian, untuk makanan ringannya saya menggunakan roti gandum yang di atasnya diberi potongan pisang (yes, tanpa selai atau tambahan topping lainnya). Kenapa? Lagi-lagi, hanya ada itu aja yang tersaji di meja. Jadi, benar-benar memanfaatkan apa yang ada di rumah, lalu divariasikan sedemikian rupa sehingga bisa menjadi pelengkap foto Bookstagram yang menarik.
Jujur, mengambil foto ini pun spontan banget. Pas lihat ada susu dan roti, langsung kepikiran untuk bikin konten baru di Instagram.
Oh ya, kalau Bookstagrammer lain, biasanya makanan yang dijadikan properti untuk Bookstagram adalah sandwich, macaroon, atau slice of cake. Intinya, makanan ringan yang bisa dijadikan teman untuk minum santai.
3. Kacamata
Kacamata juga sering sekali dijadikan pelengkap foto. Apalagi, benda ini simpel banget dan mudah ditemui sehari-hari. Peletakan kacamata pun bisa bermacam-macam, tergantung bagaimana set foto kamu. Kala dipotret, kacamata tersebut juga bisa divariasikan, misalnya diletakkan terbalik, dilipat, atau dibuka.
Kalau mau lebih kreatif, kamu juga bisa menggunakan kacamata tersebut, lalu menyertakan dirimu sendiri bersama buku sebagai objek foto. Pilihlah kacamata dengan frame yang unik supaya bisa lebih menonjol. Contohnya, kacamata Harry Potter dengan frame bulat.
4. Tumblr light
Properti untuk Bookstagram yang satu ini merupakan salah satu yang terfavorit. Siapa sangka, tumblr light ini bikin foto kamu makin eye-catchy, juga bikin orang-orang kepengin nge-like.
Untuk diketahui, lampu ini memiliki warna yang bermacam-macam. Kepunyaan saya warna-warni, panjangnya bermeter-meter, biasanya digunakan di pohon natal. Namun sekarang malah saya rekatkan di rak buku. Hehehe 😀
Ada pula tumblr light dengan satu warna, entah itu merah, ungu, kuning, putih, dan lain-lain. Ada tumblr light yang talinya berupa kawat, ada pula yang berupa kabel seperti milik saya.
Pada dasarnya, lampu-lampu kecil ini bisa diletakkan di mana saja dan diutak-atik sesuai kreativitas. Misalnya, kamu bisa meletakkan lampu ini di rak buku, ditempel di dinding (jangan lupa menempel foto-foto polaroid kamu di sini, ya), diletakkan sembarang di atas seprai putih bersama buku-buku, bahkan bisa juga dililitkan di badan, lho. That would be amazing and let’s give it a try!
5. Frame foto
Punya frame foto dengan ukiran yang unik? Yuk, jadikan properti untuk Bookstagram saja! Nantinya, frame foto ini bisa kamu biarkan kosong seperti foto di atas, tapi sayangnya terlihat kurang menarik dan biasa-biasa saja, ya?
Saran saya, kamu bisa meletakkan foto pada frame tersebut, lalu sampaikan sedikit kisah kamu di balik foto itu kepada teman-teman Bookstagrammer yang lain.
Baca juga: 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
Bisa juga, kamu meletakkan gambar hand-lettering kreasi kamu. Sebagai informasi, hand-letering ini sempat booming di dunia Bookstagram beberapa waktu lalu.
Ternyata ada beberapa teman Bookstagrammer yang menguasai seni ini. Dalam artian, mereka bisa bikin tulisan yang artsy banget. Kalau dipadukan dengan buku atau properti untuk Bookstagram lainnya, rasanya jempol ini pengin double-tap screen terus.
6. Bookish merch
Ngomongin soal bookish merch memang enggak ada habisnya. Mulai dari bookmark, bantal, gelas, kostum, Funko, duh… semuanya minta dikoleksi. Salah satu bookish merch favorit saya adalah bookish candles. Lilin di atas sebenarnya saya beli untuk iseng-iseng saja. Soalnya, banyak banget Bookstagrammer yang mengoleksi lilin seperti ini. Lilin ini biasanya dinyalakan sambil membaca buku. Harumnya bisa bikin rileks.
Nah, dua bookish candles yang saya miliki saya beli di toko online Kandelalin. Di sana, kamu bukan cuma bisa mendapatkan bookish candles saja, melainkan perfume dan book sleeve.
Baca juga: 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
Anyway, dua bookish candles pilihan saya berasal dari seri The Lunar Chronicles dan ukurannya 4oz. Lilin pertama bernama Cinder Linh dan mengandung wewangian freesia, pink peony, dan cedar wood. Yang kedua ialah Crescent Moon dengan wewangian cassis, nectarine, dan orange blossom.
Dari dua varian ini, saya lebih suka yang Crescent Moon soalnya wanginya lebih soft dan enggak menyengat. Wangi lilin yang terlalu kuat kadang suka bikin pusing soalnya. Hehehe. Namun kalau untuk desain produk dan warna lilin, saya lebih suka yang Cinder Linh.
7. Unrelated things
Saya sering banget menggunakan berbagai benda yang sama sekali enggak ada hubungannya sama buku untuk Bookstagram saya. So, now you know that it’s just for the sake of artsy photos.
Kalau lihat foto di atas, kamu bakalan sadar bahwa piring, talenan, rolling pin, mayonnaise, serta sambal sama sekali enggak ada hubungannya sama The Little Prince yang ditulis sama Antoine de Saint-Exupéry. Hanya saja, saya merasa kok set-nya lucu ya, ya udah deh, saya foto. Hehehe 😀
Baca juga: 30 Bookstagram Terms You Should Know
Sebenarnya waktu memfoto buku ini, saya lagi bantuin temen untuk foto produk makanan yang dijualnya. Ternyata properti foto ini bisa jadi pelengkap yang ciamik.
Nah, itulah dia 7 properti untuk Bookstagram biar foto makin keren. Ingat, penggunaan properti ini enggak wajib hukumnya, ya. Hanya saja, foto kamu bakalan terlihat lebih menarik dan berkarakter dengan kehadiran benda-benda pelengkap ini. Dari 7 properti di atas, mana yang paling sering kamu gunakan?
BACA ARTIKEL LAINNYA, YUK!
15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
15. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
setuju soal tanaman, kacamata, dan book merch. hana juga suka pakai 😀
properti lain yg bagus tuh diri kita sendiri dan tumpukan buku.. somehow likenya dpt lebih banyak klo ada kitanya dan tumpukan buku 😀
Nice idea! Kapan-kapan aku mau coba ah. Hehe 😀
Yaampunn tau nggak sih, aku lagi cari ide gimana foto buku The Little Prince (karena emang baru mau baca bukunya) untuk blog nanti, ehhh nongol bukunya di sini, hahahaha.
Aku termasuk yang jarang banget foto buku pake properti. Biasanya cuma foto di tengah rak buku atau tumpukan buku biasa. Mentokk sama gelas kopi aja sih.
Thanks for sharing, ya!
BTW, Buku The Little Prince baguusss. Aku suka banget! Happy reading, ya!
Iya, sebenarnya properti hanya sebagai pelengkap foto aja biar enggak sepi-sepi banget. Kalau memang enggak dibutuhkan. ya gpp juga sebenernya. Tapi kalau lagi iseng pengin coba foto buku dengan style baru, coba pakai properti deh. Hasilnya beda 😀