Ikan Bakar Rica, Menu Terfavorit di Pirates Cafe Manado – Niat awalnya, kepengin banget makan ikan cakalang di Manado, Sulawesi Utara. Perjumpaan saya dengan makanan lezat ini terjadi beberapa tahun lalu di sebuah kantin kantor. Ada yang menjual makanan khas Manado dan selalu ramai pembeli.
Penasaran dong, saya lantas mencicipinya. Menu favorit saya di sana adalah setengah porsi nasi, ikan cakalang suwir, dan bakwan jagung. Nikmat sekali saat disantap hangat-hangat.
Semenjak itu, ikan cakalang suwir resmi jadi makanan terenak di kantin. Meski dimakan setiap hari, rasanya enggak akan bosan.
Makanya, pas main ke Manado beberapa waktu lalu, ikan cakalang jadi menu utama yang pengiiiiiiiiin banget saya nikmati langsung. Eittsss… tapi, waktu mampir ke Pirates Cafe Manado, saya malah tertarik buat cobain Ikan Bakar Rica. Boleh dibilang, menu ini enggak boleh terlewati karena rasanya sama-sama lezat.
Pirates Cafe Manado ini sendiri jadi restoran pilihan saya untuk bersantap malam sebab lokasinya dekat dengan Genio Hotel, tempat saya menginap. Di sisi lain, banyak ulasan bagus soal resto ini. Ya sudah deh, enggak ada alasan buat enggak mampir ke sini.
Ikan Bakar Rica, Menu Terfavorit di Pirates Cafe Manado
Pirates Cafe Manado ini letaknya di Marina Plaza. Seharusnya, driver lokal sudah tau lokasinya, kok. Namun, jika takut tersesat, andalkanlah maps di smartphone kamu, ya.
Sesampainya di tempat ini, saya disambut plang besar bertuliskan Pirates Cafe, Resto, Dining & Bar. Entah mengapa, awalnya agak ragu, “Kok, tempatnya sepi, ya?”.
Biasanya, saya sering mengasumsikan kalau suatu restoran ramai, biasanya memang makanannya enak. Namun, saya ingin mencoba mematahkan pemikiran tersebut.
Pirates Cafe Manado ini tempatnya luas banget. Begitu juga dengan halaman parkirnya. Bisa dibilang, tempat makan ini lebih mirip seperti restoran keluarga, sebab kalau diperhatikan, untuk satu meja saja kebanyakan bisa bisa ditempati minimal enam orang.
Baca juga: The Food Factory: Sarapan Dengan Segudang Pilihan Makanan Tersaji dalam Buffet-Style
Di sini, ada pula ruangan khusus yang bisa dijadkan tempat meeting atau tempat pertemuan keluarga. Saya mengambil tempat di dalam, di mana saya (seharusnya) bisa lelauasa melihat laut. Sayangnya, karena sudah malam, yang terdengar hanya suara deburan ombak dan yang terasa ialah angin malam yang sepoi-sepoi.
Sesekali saya melihat kapal yang melintas. Rupanya, laut di pinggir Pirates Cafe Manado ini merupakan perlintasan menuju Bunaken. Karena waktu yang singkat di Manado, saya dan yang lainnya harus mengurungkan niat pergi ke Bunaken.
Oh ya, di kejauhan, kedua mata saya asyik menangkap warna-warni Jembatan Soekarno nan ikonik, yang menjadi salah satu ikon wisata di Manado ini. Warna-warninya benar-benar memberikan magnet tersendiri.
Baca juga: Sebelum Trekking Berjam-jam, Isi Tenaga Dulu di Ikan Bakar Pesona Banyuwangi
Setelah menentukan meja dan mau duduk di mana, buku menu diletakkan di atas meja. Setelah memilih dan memesan beberapa makanan serta minuman, saya dan yang lainnya mengobrol santai sembari menunggu pesanan datang. Untuk membunuh waktu, saya mengabadikan berbagai gambar di resto ini.
Sekembalinya ke meja, rupanya masing-masing dari kami diberi beberapa potong buah sebagai makanan pembuka, sebelum melahap hidangan utama. Lumayan, untuk mengganjal perut.
Kemudian, makanan yang dipesan satu per satu diantar ke meja. Mulai dari French Fries, Kangkung Tumis, Ayam Rica-rica, Mie Goreng Seafood, sampai Ikan Bakar Rica. Untuk minumannya, ada Iced Lemon Tea dan Lychee Tea. Yuk, bedah menunya satu satu per satu.
Mie Goreng Seafood adalah menu pertama yang saya cicipi. Pada mie goreng ini, senangnya saya bisa menikmati irisan telur, seafood, wortel, caisim, serta sate pendamping makanan, lengkap dengan bumbu kacangnya.
Oh ya, ada kerupuk kriuk-kriuk yang makin bikin menu satu ini kian lengkap! Mie goreng ini porsinya cukup banyak sehingga pas untuk di-share. Rasa gurih, asin, dan manis dari kecap berpadu menjadi cita rasa yang memanjakan lidah.
Selanjutnya, ada Ikan Bakar Rica, menu terfavorit di Pirates Cafe Manado yang direkomendasikan langsung oleh pelayan laki-laki yang begitu ramah.
Ikan atau seafood memang identik sekali dengan makanan khas ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini. Lagipula, restoran ini berlokasi di pinggir laut. Enggak lengkap rasanya kalau enggak ada menu seafood yang disajikan.
Nah, Ikan Bakar Rica ini memiliki presentasi menggoda ketika dihidangkan di atas meja. Saya pikir, Ikan Bakar ini akan tampak gosong kecokelatan pada kulitnya, sama seperti ikan bakar lainnya yang sering saya makan.
Namun, ternyata pikiran saya salah. Ikan Bakar Rica khas Pirates Cafe Manado ini menyuguhkan sambal dabu-dabu sebagai pelengkap yang bisa menambah pengalaman kala menyantapnya. Sambal dabu-dabu ini terdiri dari cabai, bawang merah, tomat, dan timun. Warnanya cantik sekali.
Baca juga: Memanjakan Lidah di Coffee Terrace, Resorts World Genting
Duh, saya lupa menanyakan ikan apa yang mereka masak. Hanya saja, begitu potongan kecil ikan ini masuk ke dalam mulut saya, rasanya padat dan bikin nagih.
Sayang, saya enggak terlalu suka dengan sambal dabu-dabu yang ditaruh di atas ikan. Jadi, sebelum memakan Ikan Bakar Rica ini, saya meminggirkannya terlebih dulu.
Teman saya bilang, Ikan Bakar Rica ini (lengkap dengan sambal dabu-dabunya) the best banget! Ternyata, bukan cuma saya yang menyukai menu satu ini. Hehehe. 😀
Oh ya, buat yang enggak suka sambal dabu-dabu seperti saya, kamu bisa menambah kecap atau mencocol ikan bakar tersebut dengan sambal lain supaya rasanya enggak kalah enak.
Ini dia menu selanjutnya yang juga saya masukkan ke dalam perut. Dibandingkan dua menu sebelumnya, yang satu menawarkan rasa pedas. Ya, masakan Manado memang terkenal dengan yang pedas-pedas. Huh-hah-huh-hah.
Wah, saya enggak bisa bohong, sebagai penggemar makanan pedas, lidah dan perut saya bahagia sekali ketika mencicipi Ayam Rica-rica ini!
Saya suka sekali dengan rempah-rempah yang ditambahkan kala ayam ini dimasak. Enggak lupa, tambahan cabai akan memberikan sensasi lebih di indera pengecap rasa ketika mengunyah daging ayam yang empuk ini.
Pokoknya, ketika hendak melahap ayam ini, jangan lupakan bumbu-bumbunya yang meluberi dasar piring, ya.
Kangkung Tumis juga ikut dipesan, nih, supaya seenggaknya ada satu menu sehat yang masuk ke dalam tubuh. Hehehe. Tapi, eh tapi, ada rasa yang begitu unik ketika mencoba Kangkung Tumis yang satu ini.
Biasanya, Kangkung Tumis hanya dimasak dengan bawang putih, kecap manis, atau bisa juga dengan terasi. Namun, Kangkung Tumis ala Pirates Cafe Manado ini sempat bikin mulut dan lidah saya “kaget”.
Awalnya, teman saya yang mencicipi menu ini lebih dulu. Saya memerhatikan wajah dan keningnya yang tiba-tiba berkerut kala menelan kangkung yang sudah dikunyahnya. Saya yang penasaran, langsung mengambil sedikit kangkung dan memindahkannya ke piring.
Pelan-pelan saya masukkan ke dalam mulut dan… ternyata saya mengeluarkan ekspresi serupa! Entah kenapa rasanya asing banget di lidah.
Oohh… ternyata, ada daun jeruk yang ditambahkan ke Kangkung Tumis ini. Bagi masyarakat Manado, mungkin daun jeruk inilah yang menjadi khas untuk menambah cita rasanya.
Namun menurut saya pribadi, tambahan daun jeruk yang ikut ditumis bersama kangkung malah bikin rasanya aneh dan asing di lidah. Baru pertama kali coba, soalnya.
Alhasil, menelan Kangkung Tumis ini penuh perjuangan, deh. Hahaha. Maaf ya, Kangkung Tumis ini enggak lagi kami sentuh setelah tahu gimana rasanya. Hmm… tapi seenggaknya sudah pernah mencicipi kangkung khas Manado ini. Ada yang udah pernah coba juga belom?
Sebagai kesimpulan, Pirates Cafe Manado ini memuaskan, deh. Saya jadi membayangkan bagaimana asyiknya bersantap di pinggir laut saat siang hari. Pemandangannya pasti cantik sekali. Bisa lihat kapal-kapal lalu-lalang pula.
Kalau soal makanan, porsinya pas banget untuk di-share. Ternyata, Ayam Rica-rica menjadi menu lainnya yang saya suka dari restoran ini, selain Ikan Bakar Rica.
Kalau mampir ke sini lagi di waktu mendatang, sudah enggak perlu pilih-pilih menu lagi, deh. Ya ampun… rasanya kangen sekali dengan masakan Manado ini.
Oh ya, bicara soal harga, tetap bikin dompet aman, kok. Kalau enggak salah, untuk semua makanan dan minuman yang dipesan, harganya emgga sampai Rp300.000. Kepengin coba makan di Pirates Cafe Manado juga, nggak?
sambal dabu-dabu termasuk sambal favoritku. kadang bikin sendiri karena jarang ada yg jual menu ini di Semarang. Masakan menado aku juga cocok soalnya dominan pedas
Yuppp! Makanan pedas memang lebih menggugah selera, ya. Pantesan masakan Manado enak-enak semuanya 😀