5 Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Perkebunan Teh – Bisa dibilang, saya bukan tipe perempuan yang senang menghabiskan waktu di tempat ramai, seperti pusat perbelanjaan, misalnya. Kalau ke sana pun, biasanya saya lebih banyak duduk-duduk di kedai kopi selama berjam-jam, ditemani laptop dan koneksi internet gratis. Atau, sekadar makan bersama teman atau keluarga.
Karenanya, bila ada kesempatan untuk pergi melancong ke tempat yang belum pernah dikunjungi, enggak ada salahnya pilih opsi itu.
Dan kali ini, langkah kaki saya dibawa menuju sebuah perkebunan teh di daerah Ciwidey, Bandung. Perkebunan Teh Dewata namanya.
Baca juga: Menyusuri Kenangan di Kampung Halaman, Bangka Belitung
Dapat berkunjung ke perkebunan ini adalah hal yang begitu menyenangkan, terutama untuk kita yang lelah dan stres dengan padatnya Jakarta. Ya, hitung-hitung melepas penat dengan pemandangan hijau yang membentang, di tengah dinginnya kota Bandung di ketinggian.
Saat berkunjung ke Perkebunan Teh Dewata ini, setidaknya ada lima kegiatan seru yang bisa kita lakukan, seperti berikut ini.
1. Menikmati pemandangan
Perkebunan Teh Dewata ini terletak di kawasan hutan lindung Pegunungan Tilu yang berada di ketinggian 1800 mdpl. Untuk mencapai perkebunan ini, kita harus melewati jalanan berbatuan dengan menggunakan mobil jeep, sebab medannya cukup berat.
Baca juga: 5 Tips Memotret di Tempat Wisata yang Penuh Keramaian
Nah, kalau berangkat dari Pasar Ciwidey, jarak yang ditempuh ke perkebunan teh ini sekitar 30 km atau sekitar 2,5 jam. Meski memakan waktu lama, kita bisa menikmati pemandangan super keren di sisi kiri dan kanan kita. Entah itu pegunungan, perkebunan teh, hutan lindung, ataupun lembah.
Oh ya, kalau mau ke kebun teh, disarankan sudah jalan dari pukul 5 pagi kalau tidak mau ketinggalan matahari terbit di balik pegunungan. Jangan lupa, kenakanlah jaket buat kita yang enggak terbiasa dengan udara pagi nan dingin.
2. Memotret aktivitas di perkebunan
Setelah naik mobil jeep, kita masih harus menaiki truk supaya bisa sampai di bukti yang lebih tinggi. Naik truk beramai-ramai bikin deg-degan juga, karena perkebunan teh ini luas dan tinggi banget. Namun, rasa cemas tuh terbayarkan banget dengan pemandangan indah yang mungkin enggak akan ditemui di Jakarta. Daaann… dari sanalah, tea walk dimulai.
Biasanya kita akan langsung melihat para pekerja yang sedang memetik daun teh. Pemandangan seperti ini sepertinya wajib banget untuk diabadikan, jadi kita enggak cuma memotret pemandangan alam saja. Selain itu, kita juga bisa tanya-tanya langsung ke para pemetik teh mengenai cara memetik daun teh.
3. Memetik daun teh
Saya sempat ikut merasakan bagaimana caranya memetik daun teh. Namun sebelumnya, jangan lupa gunakan caping, apron panjang, dan keranjang untuk mengumpulkan daun teh. Nah, waktu terbaik untuk memetik daun teh adalah pukul 06.00-14.00.
Untuk memilih daun teh berkualitas, kita ambil pucuknya. Setelah itu, jangan tunggu daun tersebut layu, baru diproses di pabrik. Untuk menghasilkan teh berkualitas, lebih baik setelah dipetik, kemudian dibawa ke pabrik untuk langsung diolah.
Baca juga: Bertemu dengan Pelukis dan Pendiri Gereja Ayam
Alasannya, daun teh tersebut memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun teh yang sudah layu. Dengan begitu, kita bisa merasakan manfaat baik teh hijau untuk tubuh kita.
4. Berkunjung ke pabrik pengolahan daun teh
Ini hal wajib dilakukan setelah memetik daun teh, yaitu berkunjung ke Pabrik Teh Dewata. Di pabrik yang sudah berdiri sejak 1932 ini, kita bisa melihat bagaimana daun teh diolah, terutama teh hijau. Sebelum masuk ke pabrik ini, kita harus mencuci tangan, lalu menggunakan perlengkapan kerja agar steril, yakni penutup kepala, masker hidung, pelindung baju menyerupai jas lab, juga pelindung sepatu.
Di sini, saya jadi tahu bagaimana caranya mengolah daun teh. Pertama, daun teh disimpan sementara. Kemudian, daun teh tersebut dikeringkan selama 20 menit pada suhu 125 derajat. Setelah itu dikeringkan lagi selama 12 jam dengan suhu yang sama. Daun teh tersebut akan di-blending dan tahap akhirnya adalah mensortir daun teh tersebut. Hasil jadinya adalah daun kering yang siap diseduh.
5. Mencicipi teh hijau
Setelah main ke perkebunan teh dan pabriknya, enggak lengkap rasanya kalau enggak mencicipi teh langsung. Di sini, kita bisa membandingkan bagaimana rasa teh hijau dari daun baru dan daun layu. Daun teh hijau yang bagus memiliki warna yang lebih gelap. Teh hijau memiliki kandungan antioksidan catechin yang lebih banyak bila dibandingkan dengan teh biasa. Nah, antioksidan ni bermanfaat untuk mengurangi kerusakan sel sehingga tubuh kita akan lebih sehat.
Baca juga: Berkeliling Sambil Memotret di Pasar Beringharjo
Sebagai informasi, teh yang dihasilkan Perkebunan Teh Dewata ini rupanya hanya memproduksi teh-teh berkualitas yang sudah diekspor ke berbagai negara, terutama di Eropa. Hmm… seru banget, kan? Selain bisa mencicipi teh berkualitas, liburan kita juga jadi tambah berkesan, girls.
Biasanya, berkunjung ke kebun teh hanya sebatas menikmati pemandangan atau mengabadikannya lewat gambar, tapi kini kita bisa ikut memetik daun teh hingga mencicipi yang sudah diseduh. Seru, kan?
0 Comments