3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA – Kalau boleh jujur, sebenarnya saya jarang sekali menulis ulasan suatu buku. Entah karena malas, enggak ada waktu, belum jago membuat review, dan alasan lainnya yang dibuat-buat. Padahal, menulis dan membaca adalah dua hal yang menurut saya enggak bisa terpisahkan.
Buktinya, ketika saya menulis novel Nyanyian Hujan, saya rajin membaca buku yang genre atau target pembacanya sama. Saya belajar bagaimana alur cerita berjalan, bagaimana mengawali sebuah paragraf atau bab baru dengan lebih menarik sehingga orang-orang tertarik untuk membaca, saya belajar pula soal pengembangan tokoh dan konflik dalam suatu cerita.
Memang, novel pertama saya yang diterbitkan Grasindo pada 2013 lalu masih jauh dari kata sempurna. Kalau boleh membela diri, namanya juga masih belajar menulis novel. Hehehe. 🙂
Baca juga: Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
Contoh lain menulis dan membaca enggak bisa dipisahkan ialah, sehabis membaca suatu buku, rasanya sayang banget ya, kalau enggak dibagi ulasannya ke pembaca-pembaca lainnya. Kalau enggak salah, dulu ada penulis yang bilang kalau pembaca Indonesia masih kurang banget dalam memberikan ulasan atau kritik akan suatu hal. Soal buku, misalnya.
Makanya, banyak penulis yang merasa fine-fine saja dengan karyanya, soalnya komentar yang mereka dapat mungkin hanya sekadar soal suka atau enggak, bagus atau kurang. Yang membahayakan adalah penulis-penulis ini enggak sadar kalau mereka terjebak di zona nyaman. Akibatnya, tulisan mereka enggak di-upgrade.
Baca juga: Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Padahal, ulasan atau kritik yang ada bisa memantik diskusi, mengajak orang lain untuk turut mengeluarkan pendapat dan gagasannya, serta memberikan informasi bermanfaat, lho.
Makanya, saya pengin coba rutin untuk membuat Book Review, deh. Selain karena banyak banget temen-temen Bookstagram @sintiawithbooks yang request hal ini, saya juga pengin banget membagikan pengalaman dan gagasan saya seusai membaca suatu buku.
Nah, kemarin pas lagi lihat-lihat Goodreads, eh ketemu satu list yang isinya novel-novel teenlit yang beberapa di antaranya sudah pernah saya baca pas masih duduk di bangku SMA. Kepikiran deh buat bikin tulisan soal penulis teenlit favorit yang pernah mewarnai zaman-zaman itu. Sampai-sampai bikin saya kangen masa SMA. Hehehe. Siapa aja sih mereka? Saya yakin kamu juga pasti kenal dan pernah baca karya mereka.
3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
1. Agnes Jessica
Agnes Jessica adalah salah satu orang yang wajib saya masukkan dalam daftar penulis teenlit favorit. Buku-buku karangan Agnes Jessica ini banyak banget yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Makanya enggak heran kalau mayoritas sampulnya memiliki style yang sama, yaitu nama penulis (dengan font size yang lebih besar) berada pada bagian atas, sementara pada bagian bawah tertera judul novel tersebut. Gaya sampul yang sama bikin karya-karya penulis ini jadi makin dikenal, memang selain karena ia rutin menulis buku, ya.
Baca juga: 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
Nah, salah satu karya Agnes Jessica yang saya baca ialah Tunangan? Hmm…. Novel ini bercerita soal Tere, yang sebel banget sama anak baru di sekolahnya, Giovani. Ternyata, orangtua mereka teman lama dan bermaksud untuk menjodohkan mereka. Tere makin sebel pas tahu sahabatnya naksir Giovani, sebaliknya Giovani juga tahu kalau Tere naksir cowok lain. Satu hal yang enggak sadari, mereka sebenarnya sama-sama cemburu. Kamu udah pernah baca novel ini belum? Sepertinya, membaca novel ini bikin kangen masa SMA, deh. Iya nggak, sih?
2. Luna Torashyngu
Nah, kalau yang satu ini penulis teenlit favorit saya banget! Dari semua novel teenlit yang ada di rak buku, novel-novel karangan Luna Torashyngu inilah yang akan paling sering kamu temui. Mulai dari Angels’ Heart, Victory, Lovasket, D’Angel, Beauty and The Best, dan masih banyak lagi. Saya suka banget dengan gaya bercerita si penulis, bikin saya benar-benar merasakan, “Oh, jadi konflik anak SMA tuh begini, ya”. Karena saya merasa masa-masa SMA saya biasa aja dan enggak ada yang terlalu spesial, novel-novel miliknya ini bisa jadi hiburan yang pas banget.
Baca juga: 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
Omong-omong, kamu tahu, kan kalau Luna Torashyngu ini bukan nama asli, bukan juga nama seorang perempuan? Saya coba gooling dan enggak nemu nama asli Luna Torashyngu. 🙁 Cuma tahu kalau ia adalah seorang cowok asal Purwkerto yang memang sengaja merahasiakan namanya. Cuma, ia membocorkan kalau Luna dalam bahasa Spanyol artinya bulan, sementara nama Torashyngu dipilihnya karena ia suka banget sama hal-hal berbau Jepang.
Baca juga: 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
Dan oh ya, kalau boleh jujur, dulu saya pernah menghubungi Luna Torashyngu untuk meminta endorsement novel terbaru saya kala itu. Pada sebuah notes yang saya selipkan di halaman pertama novel, saya memanggilnya dengan dengan sebutan “Mbak”. Duhh… malu banget enggak sih, pas tahu kalau si penulis ini aslinya adalah cowok? Kan, seharusnya saya panggil “Mas”. Hahaha 😀 Sekarang saya baru paham kenapa pemintaan endorsement saya dulu diabaikan olehnya.
Tapiii… saya salut banget sih, ada cowok yang bisa sekeren ini menulis kisah-kisah zaman SMA. Keren! Enggak heran dong kalau penulis teenlit favorit yang satu ini memang bisa bikin kangen masa SMA?
3. Dyan Nuranindya
“Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu…” Begitulah lirik lagu DeaLova yang dinyanyikan Once Mekel. Hayooo siapa yang nyanyi pas melihat penggalan lirik di atas? :p
Duh, kamu enggak akan tahu gimana sukanya saya sama DeaLova pas masih SMA. Bila biasanya saya paling enggak betah melahap novel dalam sehari, saya bisa membaca novel ini dalam hitungan jam (bahkan membacanya lebih dari sekali). Bila biasanya saya paling malas nonton film Indonesia di bioskop, saya nonton film DeaLova ini bareng teman. Di kamar, saya juga masih menyimpan kaset lagunya.
Baca juga: Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
As we all knew, DeaLova ini memang booming banget pada waktu itu. Karakternya lovable banget. Saya yakin, banyak banget pembaca cewek (termasuk saya) yang merasa iri dengan karakter utamanya, yakni Kara. Soalnya, dia dijagain dan disayangin banget sama orang-orang terdekatnya.
Di sisi lain, sang penulis, Dyan Nuranindya atau yang biasa saya sapa Kak Dichiel, berhasil menghasut saya untuk menulis novel sendiri lewat tulisan yang dihasilkannya. Waktu saya masih menggodok Nyanyian Hujan dan menulis bab-bab awal, DeaLova inilah yang selalu saya jadikan patokan.
Baca juga: 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
Sampai suatu ketika, Kak Dichiel menjadi salah satu orang yang hadir di peluncuran novel pertama saya. Kamu enggak akan tahu gimana bahagianya saya, dia bisa mengomentari dan memberikan masukan untuk Nyanyian Hujan. Bisa dibilang, ia adalah salah satu orang berpengaruh dalam perjalanan saya menulis novel. I must thank you, Kak Dichiel!
Nah, itulah dia 3 penulis teenlit favorit yang paling saya suka. Perlu kamu ingat, ada penulis-penulis lain yang karyanya enggak kalah asyik untuk dibaca. Misalnya, Primadona Angela, Esti Kinasih, Lexie Xu, Valleria Verawati, Mia Arsjad, Stephanie Zan, Charon, Windhy Puspitadewi, hingga Alexandra Leirissa Yunadi.
Kalau favoritmu yang mana, sih? Siapa tahu saya novel-novel saya juga bisa bikin kangen masa SMA. 😀
BACA ARTIKEL LAINNYA, YUK!
1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 11 Most Creative Bookstagrammers to Follow in 2018
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
15. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
Aaaa ya ampuuun… Gara-gara baca ini aku jadi senyum-senyum sendiri inget bacaan jaman SMP.. Hobi banget ke gramedia sama perpustakaan kota. Kalo ga gitu tuker tukeran novel sama temen.. Luna Torasyingu yang paling kusukaa
Aku juga suka banget sama karya-karyanya Luna Torashyngu, sampai koleksi novel-novelnya di rumah. Dia adalah salah satu penulis teenlit paling konsisten menurutku. 😀