Kepincut Kerennya House of Sampoerna Surabaya – Ada hal yang bikin saya jatuh cinta ketika berada di Surabaya. Bukan, bukan cuma karena makanannya yang enak-enak, melainkan ada banyak tempat menarik untuk dieksplorasi.
Salah satunya adalah House of Sampoerna, museum tembakau yang menjadi daya tarik bagi para pelancong di Kota Pahlawan ini. Oke, saya emang enggak suka dengan rokok, tapi pada akhirnya penasaran juga dengan keunikan museum ini.
Contents
Saya tahu tempat ini pas googling soal tempat wisata yang wajib dikunjungi di Surabaya. Berbekal kepercayaan diri akan rating 4,6 yang tertulis di Google, House of Surabaya pun menjadi salah satu destinasi yang paling ingin saya kunjungi di Surabaya.
Simak keseruannya di bawah ini, yuk!
Mengulik Sejarah House of Sampoerna
Langkah kaki saya terhenti di depan sebuah bangunan megah dengan empat pilar besar di depannya. Inilah House of Sampoerna.
Museum yang dibangun pada 1858 ini kalau dilihat-lihat tampaknya bangunan ini mengusung gaya kolonial Belanda.
Rupanya, House of Sampoerna yang berada di kawasan Surabaya Lama ini dulunya pernah dijadikan sebagai panti asuhan.
Pada 1932, pendiri Sampoerna yang bernama Liem Seeng Tee, membeli bangunan tersebut untuk dijadikan sebagai tempat pembuatan rokok pertama Sampoerna.
Hingga kini, House of Sampoerna masih digunakan sebagai tempat produksi rokok Dji Sam Soe. Seperti yang diketahui, merk tersebut merupakan salah satu produk paling bergengsi di Indonesia.
Kemudian, pada 2003, saat Sampoerna berusia 90 tahun, kompleks bangunan tersebut pun direnovasi dan dibuka untuk publik. Bagian dalam House of Sampoerna ini keren banget!
Di kompleksnya, bukan cuma ada museum dan tempat produksi rokok aja. Di House of Sampoerna, pengunjung juga bisa duduk-duduk santai di kafe yang terdapat di kompeks tersebut atau membawa pulang buah tangan dari kios merchandise di sana.
Kepincut Kerennya Museum Kretek Indonesia
Gedung pertama yang saya kunjungi merupakan bangunan paling besar di sini. Saya mendorong pintunya yang besar, aroma tembakau buru-buru terhirup ke dalam hidung.
Interior kayu yang disoroti lampu temaram menjadi pemandangan menakjubkan yang bikin saya diam-diam bergumam… ah, indahnya.
Nyatanya, House of Sampoerna ini benar-benar didesain seapik mungkin. Mulai dari pemilihan warna, tata cahaya, peletakkan barang-barang, semua terlihat begitu rapi dan pas di tempatnya.
Foto-foto dan lukisan di dinding banyak menyajikan cerita bagi para pengunjung. Mulai dari sejarah, pendiri, hingga gambaran kerja para pegawai perusahaan tembakau ini.
Oh ya, di House of Sampoerna dihadirkan pula instalasi warung zaman dulu yang terbuat dari bambu, sepeda tua milik Liem Seeng Tee, mesin pembuat rokok beserta bungkusnya, ada juga tampilan rokok dari masa ke masa.
Pada salah satu dinding, pengunjung juga bisa mengetahui bagaimana para pekerja wanita melinting tembakau, lengkap dengan kebaya mereka!
Yang menarik, di sini juga ada instalasi warung lokal, yang mana tampilannya mirip banget dengan warung rokok yang sering saya temui di pinggir jalan!
Di warung tersebut, ada berbagai jajanan hingga kebutuhan rumah tangga, seperti sabun dan pasta gigi. Eitss… semuanya hanya properti aja, ya.
Waktu saya hendak foto-foto di area tersebut, salah seorang pegawai mengatakan bahwa saya bisa “masuk” ke dalam warung. Alhasil saya masuk dan duduk di kursi yang disediakan.
Ya ampun, takut roboh, sih, warungnya. Hahaha. Tapi ternyata seru juga bisa ngerasain jualan di warung kayak gitu. π
Apabila diperhatikan, meski ada banyak benda di dalam House of Sampoerna, sama sekali enggak membuat isi bangunan ini menjadi sesak.
Masih ada banyak space agar pengunjung dapat berlalu-lalang dan melihat-lihat dengan nyaman.
Desain interiornya terlihat begitu mewah dan berkelas. Enggak seperti museum kebanyakan yang pernah saya kunjungi. House of Sampoerna benar-benar terlihat seperti rumah!
Melihat Para Pelinting Rokok Bekerja
Kemudian, saya naik ke lantai 2. Di lantai ini, saya menemukan berbagai benda yang berhubungan dengan peradaban manusia.
Kemudian, dari lantai ini pulalah, saya bisa melihat pabrik di mana mayoritas ibu-ibu sedang bekerja memproduksi rokok kretek.
Apabila zaman dulu para pekerjanya menggunakan kebaya, kalau zaman ini menggunakan seragam lengkap dengan topi.
Katanya, pekerja di sana di bagi ke dalam banyak kelompok berangotakan 4 orang. Kalau enggak salah, 3 pekerja (yang bertopi atau berkerudung merah) bertugas untuk melinting tembakau, sementara 1 pekerja (yang menggunakan topi hitam dan duduk di tengah) akan memotong hasil lintingan.
Kemudian, pada bagian depan, ada banyak pekerja bertopi kuning yang sepertinya bertugas untuk memasukkan rokok ke dalam bungkusnya.
Sayang banget, saya atau pengunjung lainnya enggak diperbolehkan untuk mengabadikan pekerja di sana lewat foto atau gambar. Hal ini terkait privasi para pekerjanya.
Namun, kalau kamu penasaran bagaimana para pekerja ini ketika sedang memproduksi rokok Sampoerna, silakan googling, ya.
Membeli Oleh-oleh
Setelah berwisata kretek di gedung utama, saya melanjutkan perjalanan menuju bangunan kecil yang terletak di sebelah kanan museum. Di sinilah para pengunjung bisa melihat-lihat dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Di lantai 1, beberapa merchandise yang bisa dibeli adalah mug, tas, kain, kaos, sepatu, hingga kemeja. Kemudian, di lantai 2, ada berbagai kain batik khas Surabaya yang motifnya cantik sekali.
Nah, karena waktu itu memang lagi enggak kepengin beli apa-apa, jadinya lihat-lihat saja deh, di sini. Hehehe. π
Surabaya Heritage Track
Oh ya, waktu mampir ke House of Sampoerna ini, saya melihat ada minibus berwarna merah yang terparkir di sana. Ternyata, bus ini bisa dimanfaatkan pengunjung House of Sampoerna untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya secara gratis!
Durasi perjalanan kira-kira 1-1,5 jam, tergantung tur mana yang diikuti. Berikut jadwal lengkap pengoperasioan Surabaya Heritage Track.
Tur Reguler | Jadwal |
Senin tidak beroperasi | |
Hari Biasa | Selasa – Kamis |
Surabaya Kota Pahlawan rute: Tugu Pahlawan- Gedung PTPN XI |
1. 10:00 – 11:00 WIB |
Surabaya Kota Perdagangan rute: Klenteng Hok Ang Kiong – Escompto Bank |
2. 13:00 – 14:00 WIB |
Surabaya Masa Kependudukan Belanda rute: Kantor Pos Kebonrojo β Gereja Kepanjen β Museum Bank Indonesia |
3. 15:00 – 16:30 WIB |
Akhir Pekan | Jumat – Minggu |
Explore Surabaya rute: Balai Pemuda β Balai Kota β Museum Bank Indonesia |
1. 10:00 – 11:30 WIB |
Surabaya Kota Pahlawan rute: Tugu Pahlawan β Gedung Nasional Indonesia β Gedung PTPN XI |
2. 13:00 – 14:30 WIB |
Babad Surabaya rute: Kampung Kraton β Balai Kota β Cak Durasim |
3. 15:00 – 16:30 WIB |
Saya sarankan untuk rajin mengecek laman House of Sampoerna mengenai jadwal atau rute Surabaya Heritage Track ini, sebab beberapa kali akan ada tur tematik yang bisa dinikmati para pengunjung. Rutenya pun akan berbeda dari rute reguler.
Baca juga: Panduan Lengkap Berkunjung ke Kawah Ijen
Anyway, waktu itu saya mampir ke House of Sampoerna ini pada hari Senin. Agak kecewa sih, karena pas sampai di tempat, barulah tahu kalau Surabaya Heritage Track ini ternyata enggak beroperasi.
Sudah tentu akan saya coba jika lain kali mampir ke House of Sampoerna Surabaya lagi.
Alamat House of Sampoerna
Alamat: Taman Sampoerna No.6, Krembangan Utara, Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur 60163
Jam Buka: 09.00 β 18.00 WIB
Telepon: (031) 3539000
Penutup
Suatu pengalaman menarik bisa mengunjungi House of Sampoerna Surabaya ini. Awalnya, saya pikir museum ini sama seperti museum kebanyakan yang suka saya kunjungi di Jakarta.
Namun, pas masuk ke dalam gedungnya, duh… bener-bener kepincut saking kerennya! Menghabiskan wakt berlama-lama di tempat ini terasa begitu menyenangkan. Ah, andai saja bau tembakaunya enggak mengikuti ke mana pun saya pergi.
Baca juga: Pengalaman Transit di My Studio Hotel City Center Surabaya
Nah, untuk teman-teman yang bingung ingin melancong ke mana saat berada di Surabaya, jangan lupa masukkan House of Sampoerna ini ke dalam daftar tujuan kamu. Saya yakin kamu juga akan jatuh hati ketika berwisata kretek di tempat ini.
Oh ya, sehabis dari House of Sampoerna, ada beberapa rekomendasi tempat wisata atau kuliner yang enggak boleh kamu lewatkan!
Wahh keren nih kak sin.
Aku juga pernah ke house of sampoerna dan kerena aja semua arsitektur luar dan interiornya.
Sayang ya foto di dalam pabriknya ngga boleh difoto, padahal seru banget dan kompak banget tuh mereka
Iya bener banget sayang nggak boleh difoto. Namun sebagai pengunjung, kita juga mesti menghargai privasi para pekerja di sana. Kalo Kak Walter mau lihat gambaran para pekerja saat memproduksi rokok, bisa dicari di Google, ya. π
Setujuu keren museumnya! nggak seperti nuansa museum pada umumnya π
Betul! Rasanya kayak lagi mampir ke rumah siapa gitu. π
legend banget ini rokok sampoerna.. rasa2nya semua orang indo tau merk rokok ini ya hehe… museumnya keren,, klo ke surabaya harus berkunjung nih kayanya..
-Traveler Paruh Waktu
Banyak banget yang bilang House of Sampoerna ini keren. Wajib kunjung banget kalau gitu, Kak. π
Walau terlihat kuno namun Museum ini membuat betah bagi pengunjungnya ya mba. Apalagi banyak banget yang bisa kita petik bila hadir di dalamnya. Aman dan nyaman terpancarkan dalam kesan menyejukan di hati pengunjung.
Nuansa modern yang nggak kalah kental beneran bikin siapa aja yang dateng, betah banget berada di House of Sampoerna ini. Mari mampir, Mas, bisa bawa pulang info baru dari sini. π