Yakin Kamu Seorang Books Aficionado? Cari Tahu di Sini! – Dalam akun Instagram saya yang satu ini, saya mendeskripsikan diri sebagai seorang books aficionado, yang artinya, seseorang yang punya minat dan antusias mendalam terhadap buku. Ya, itulah saya.
Sebenarnya, buku sudah menjadi bagian dari keseharian saya sejak kecil. Awalnya, bisa dibilang saya enggak pernah absen ke Gramedia kalau sedang pergi ke pusat perbelanjaan. Di sana, saya pasti menghampiri rak berisi komik dan membeli sebuah komik saja lantaran Papa hanya memberikan uang yang cukup untuk membeli satu buku saja.
Saya akan senang sekali ketika Papa memperbolehkan saya untuk membeli lebih dari satu. Tapi sebaliknya, saya bakalan ngambek berat, lalu menghilang jalan-jalan sendiri di dalam mal, kalau enggak dibolehin beli lebih dari satu judul komik yang saya inginkan.
Baca juga: Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
Kalau ikut Papa belanja bulanan di Indomaret pun, sementara Papa memasukkan kecap, sabun cuci, pasta gigi, mi instan, dan lain-lain ke dalam keranjang, saya selalu berada di stand buku dan majalah sampai Papa selesai berbelanja. Biasanya, kalau adik ikut belanja bulanan, saya ajak dia pula ke rak itu. Tentu aja, kalau ada komik atau majalah yang saya pengin, saya pasti merengek minta dibelikan.
Sampai akhirnya, saya bisa menabung dan punya uang sendiri untuk membeli buku-buku yang diinginkan. Dulu, sering banget ada diskon di pameran buku. Harga komik Rp5 ribu saja.
Biasanya, ketika Papa dan Mama masih asyik menyantap makanan mereka di resto, saya dan adik yang selesai makan duluan, langsung minta izin mau ke pameran buku itu. Tentu aja, saya akan borong banyak komik karena harganya murah banget dan komik-komiknya masih tersusun rapi sehingga mudah dicari.
Baca juga: Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
Oh ya, saya jadi ingat, waktu itu saya sedang sakit dan saya enggak mau diobati. Saya hanya mau diberi obat dengan satu syarat: Papa harus beliin saya buku. Pulang kerja, Papa bawa pulang komik dan enggak kebayang gimana girangnya saya.
Pernah juga waktu itu Papa beliin saya komik Doraemon jilid 1-5. Saya pamer ke Papa, saya udah selesai baca semua komik yang Beliau kasih. Dari kelima jilid tersebut, jilid 5 yang paling saya suka ceritanya, yakni tentang Doraemon dan kawan-kawan di negeri sihir.
Saat bikin tulisan ini, saya jadi sadar banget, ternyata Papa mendukung banget minat saya di dunia buku. Bahkan, ketika saya meluncurkan novel pertama saya yang pertama, Nyanyian Hujan, judulnya, Beliau datang ke acara peluncurannya. Bahkan, Papa yang tadinya jarang banget masuk ke Gramedia, tiba-tiba ngintilin saya ke Gramedia, hanya mau tahu di mana buku anaknya diletakkan dan udah berapa yang terjual.
Kecintaan terhadap buku masih saya alami hingga detik ini. Selain menjadi books aficionado, saya juga seorang book hoarder. Saking banyaknya buku yang saya miliki, akhirnya saya minta dibelikan rak buku ke Papa karena isi kamar saya sudah mulai enggak terkontrol. Ada buku di meja belajar, di lantai, di kardus, di mana-mana.
Belum apa-apa, rak buku saya sudah penuh. Sekarang, bahkan ramai pula dengan pernak-pernik lain, ya pajangan, ya funko, ya foto-foto, ya lampu hias. Semenjak punya rak buku ini, saya jadi kepikiran untuk bikin akun Instagram khusus yang isinya buku-buku. Kita bisa menyebutnya sebagai Bookstagram. Beda dengan akun Instagram pribadi saya yang isinya lebih banyak soal jalan-jalan (simak cerita saya berpelesir di sini).
Di akun Bookstagram ini, saya membagikan koleksi buku yang dipunya, gimana saya mengatur rak buku saya, memberikan ulasan buku-buku yang saya baca, atau ikut berinteraksi dengan komunitas di dalamnya.
Baca juga: 11 Most Creative Bookstagrammers to Follow in 2018
Kurang lebih setahun menjadi seorang Bookstagrammer, ternyata seru dan menarik banget. Soalnya, saya jadi tahu kalau yang minat sama buku ternyata banyaaaaak banget, terutama bookstagrammer di luar negeri. Jujur, saya sendiri mupeng banget lihat koleksi mereka. Koleksi buku mereka juga beragam banget. Di rumah atau kamar para bookstagrammer di luar negeri, rak buku mereka kayaknya enggak cukup hanya di satu sisi dinding saja.
Di sisi lain, mereka tuh ya kalau sudah ngefans sama satu buku, contohnya Harry Potter series, mereka bisa ngoleksi beragam pernak-pernik. Misalnya, peta, pembatas buku, lilin, poster, mug, kostum, funko, tongkat sihir, kaus kaki, bantal, baju, bisa juga tiap edisi buku dengan gambar sampul yang berbeda-beda.
Baca juga: 30 Bookstagram Terms You Should Know
Bedanya, mungkin bookstagrammer Indonesia ada yang se-hardcore itu, tapi temen-temen yang di luar negeri sih tampaknya memang collect all those things for their own pleasure. Menurut saya, hal ini didukung sama banyaknya toko yang jual pernak-pernik yang berhubungan dengan buku atau akses mendapatkannya yang memang gampang banget. Di Indonesia sendiri mungkin ada, tapi saya baru menemukan beberapa yang memang mengoleksi banget.
Kenapa sih saya bikin Bookstagram @sintiawithbooks? Sebenarnya ingin sharing aja. Banyak yang bilang kalau orang Indonesia tuh tingkat literasinya rendah, banyak yang malas baca, buku bajakan bisa dengan mudah didapat, akses ke buku-buku susah banget.
Well, harapannya akun ini bisa menjadi sarana kampanye aktif dan interaktif buat ngajak temen-temen semua biar lebih aktif lagi membaca. Awalnya, saya kira yang suka baca buku di sini sedikit, eh ternyata saya malah dapat banyak teman baru dari seluruh Indonesia yang bisa dibilang sebagai books aficionado juga. Seru!
Baca juga: 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
Nah, omong-omong soal Bookstagram, kalau teman-teman tertarik untuk memulai akun yang didedikasikan untuk buku-buku, I’m gonna make a new blog post about Bookstagram and please let me know if you’re interested in reading it.
BACA ARTIKEL LAINNYA, YUK!
1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 11 Most Creative Bookstagrammers to Follow in 2018
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
15. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
0 Comments