Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan – Entah sejak kapan saya mulai suka membaca buku-buku berbahasa Inggris. Yang saya tahu, kala itu saya mulai meningkatkan pengalaman membaca saya lewat sebuah buku puisi berbahasa Inggris.
Salah satunya lewat bacaan ringan berjudul I Heart You, You Haunt Me karya Lisa Schroeder. Ini buku bekas, saya beli dari salah seorang penulis lokal favorit saya, Winna Efendi.
Dalam membaca buku berbahasa Inggris, memang, kadang butuh waktu lebih lama untuk mencerna kata-kata yang tertulis. Apalagi, jika ada kosakata yang tidak dimengerti, saya harus menerka-nerka atau mencari definisinya lebih dulu di kamus.
Namun, ini adalah kegiatan yang menyenangkan. Genre bacaan saya meluas, wawasan bertambah, dan tentunya saya bisa mengasah skill berbahasa asing saya dengan cara menyenangkan. Ya, lewat buku.
Maka dari itu, akhir-akhir ini lagi giat-giatnya beli buku berbahasa Inggris. Enggak semuanya buku impor, sih. Sekarang penerbit-penerbit lokal pun banyak menerbitkan karya-karya berbahasa Inggris, yang mana ini bikin saya senang.
Eitss… tapi ya, kalau dipikir-pikir, mau buku impor atau buku lokal berbahasa Inggris, dua-duanya sama-sama mahal. Untuk buku lokal berbahasa Inggris saja yang halamannya tidak terlalu banyak, harganya bisa mencapai Rp70.000 ke atas.
Kenapa mahal? Karena selain ada pajak di mana-mana, biasanya buku-buku semacam ini dikemas lebih eksklusif dibandingkan buku biasanya.
Sebagai contoh, Stories for Rainy Days karya Naela Ali dibanderol dengan harga cukup mahal, yakni Rp110.000. Ukurannya seperti pocket book, hardcover, banyak ilustrasinya, warna-warni pula. Enggak terlalu heran sih kalau harganya tinggi.
Anyway, suka banget nih ada yang nanya, “Kalau beli buku berbahasa Inggris gitu di mana sih? Maunya yang murah dan lengkap”. Oke, selain bisa mendapatkan buku-buku ini di toko buku terdekat di rumah kamu, saya sering banget beli buku berbahasa Inggris, terutama buku impor di Periplus.com.
Ini toko buku impor langganan saya sejak akhir 2015. Awal kenal Periplus gara-gara tahu toko offline-nya duluan yang mana suka saya sambangi kalau lagi main ke mall.
Seiring perkembangan teknologi, lama-kelamaan saya ngerasa lebih nyaman beli buku secara online saja. Jadi enggak perlu keluar-keluar rumah. Hehehe. 🙂
Nah, kali ini saya ingin berbagi pengalaman asyiknya belanja buku di Periplus, yang tanpa sadar secara tidak langsung mendukung saya untuk menjadi penimbun buku.
Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
Toko buku Periplus sudah ada sejak tahun 1985. Hingga saat ini, Periplus sudah memiliki lebih dari 45 outlet, baik di pusat perbelanjaan maupun bandara. Kalau kamu lagi iseng-iseng nungguin boarding, kamu bisa mampir ke toko buku tuh buat cari-cari bacaan bagus.
Nah, kenapa saya suka banget dengan toko buku ini? Ya, soalnya Periplus.com ini bukunya lengkap banget, pengirimannya cepat, packaging-nya bagus, dan saya sering menemukan harga buku yang lebih murah dibandingkan toko buku impor kompetitornya.
Di toko buku online-nya, Periplus.com, ada lebih dari 21 juta judul buku yang bisa kamu pilih. Hmm… memangnya enggak susah ya, mencari buku yang ingin dibeli dari jutaan buku di sana?
Well, begini triknya. Kamu search di Google buku apa yang ingin dibeli, lalu cari ISBN-nya. Jangan lupa copy–paste di kolom search. Cara ini terbukti lebih mudah dibanding mengetik judul atau nama pengarang.
Baca juga: 12 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
Dulu, saya pernah mencari dengan keyword judul atau nama pengarang buku, tapi seringnya hasil pencarian yang keluar enggak sesuai harapan. Makanya, mengetahui ISBN sebuah buku penting banget.
Nah, enaknya lagi, kalau beli buku minimal Rp200.000 dan tujuan pengirimannya berada di Jabodetabek, bisa dapat free shipping. Kalau di luar Jabodetabek, minimum harus purchase Rp500.000 baru bisa gratis ongkir.
Jadi lumayan hemat sih, apalagi kalau beli bukunya dalam jumlah banyak. Di sisi lain, packaging dari Periplus ini saya suka banget! Buku kita akan dilapisi kardus tebal yang bakalan melindungi buku kita.
Asyiknya belanja buku di Periplus, buku-buku yang saya pesan selalu sampai di rumah dalam keadaan aman dan baik.
Periplus.com punya PEC Member, apa itu?
Periplus.com punya semacam membership program bagi para customer-nya, yakni lewat Periplus Elite Card (PEC).
Program ini akan memberikan reward bagi para pembeli dengan penambahan poin setiap mereka melakukan pembelian di Periplus.com atau di toko fisiknya. Nantinya, poin-poin yang sudah didapat bisa ditukar dengan gift voucher berupa potongan harga untuk pembelian selanjutnya.
Beberapa keuntungan dari PEC Member ini adalah enggak ada annual fee, lalu bisa dapat diskon tambahan 10% untuk promotional items. Kemudian, kita bisa dapat diskon 10% untuk buku-buku baru, diskon 15% saat kita sedang berulang tahun, dan diskon-diskon lainnya yang berhubungan dengan langganan majalah.
Terakhir saya cek, untuk periode tertentu, bahkan Periplus nggak segan-segan buat kasih diskon sampai 80% untuk para member PEC, lho! Gimana nggak kalap, tuh?
Memangnya, satu reward point setara dengan berapa rupiah, sih? Jawabannya, Rp10.000. Katakanlah kamu membeli buku seharga Rp127.000. Nah, kamu akan mendapatkan 12 poin. Jujur, saya enggak terlalu mengejar reward points yang diberikan soalnya takut boros. Hehehe. 😀
Beli Buku Apa Aja di Periplus.com?
Kalau ditanya pernah beli buku apa aja, jawabannya… banyak! Saya sudah beberapa kali merasakan asyiknya belanja buku di Periplus, dan seingat saya, kayaknya enggak pernah kecewa dengan pelayanannya, deh. Ini dia beberapa buku yang pernah saya beli.
- The Sun and Her Flowers – Rupi Kaur
- Sea of Strangers – Lang Leav
- The Subtle Art of Not Giving A F*Ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life – Mark Manson
- Diary of a Wimpy Kid #11: Double Down – Jeff Kinney
- Diary of a Wimpy Kid #12: Getaway – Jeff Kinney
- Smoke & Mirrors – Michael Faudet
- Dirty Pretty Things – Michael Faudet
- Bad Feminist – Roxane Gay
- We Should All Be Feminist – Chimamanda Ngozi Adichie
Kelebihan dan Kekurangan Periplus.com
Untuk kamu yang sedang bingung ingin belanja buku di mana, mungkin Periplus.com bisa menjadi salah satu alternatif. Selama beberapa kali belanja buku di Periplus, toko buku impor langganan ini, berikut kelebihan dan kekurangan yang saya rasakan.
Kelebihan
- Koleksi bukunya cukup lengkap sehingga kamu bisa menemukan buku-buku incaranmu dengan lebih mudah.
- Ada potongan diskon untuk buku-buku terbaru atau yang pre-order. Kalau punya PEC, asyik dapat tambahan diskon lagi.
- Packaging aman dan waktu pengiriman relatif cepat (kecuali buku yang harus dipesan dari luar).
- Buku-buku yang dijual harganya lebih murah, jadi bisa hemat (bukannya malah dibelanjakan untuk pembelian selanjutnya, ya? :D).
- Kalau stok buku sedang kosong, kamu bisa mendaftarkan email supaya nantinya ketika stoknya sedang tersedia, kamu bisa dapat notifikasi langsung di email.
Kekurangan
- Hasil dari kolom pencarian mesti di-optimized banget. Saya lebih suka hasil pencariannya enggak berbentuk list. Agak menyulitkan juga sih kalau mesti scroll sampai bawah, lalu klik next berkali-kali. Saya prefer dalam bentuk grid saja.
- Fitur filter di kolom Book Category masih bisa diperbaiki lagi. Saat ini hanya bisa berdasarkan name, price, publication date, dan rating. Harusnya bisa ditambahkan availability seperti ketika mencari buku dengan keyword tertentu lewat seacrh box.
- Beberapa Book Category kosong.
- Saya baru tahu kalau Periplus.com ternyata punya blog. Sayang banget enggak dimanfaatkan untuk menggencarkan content marketing.
Sebagai kesimpulan, toko buku online Periplus.com ini cocok sekali dijadikan pilihan untuk belanja buku yang cepat, mudah, dan murah. Kalau mau beli buku tapi malas datang ke toko bukunya langsung, website ini selalu saya prioritaskan dan andalkan.
Cara Beli Buku di Periplus
Eh iya, omong-omong, cara membeli buku di toko buku online ini mudah, kok. Langsung login ke akun Periplus.com kamu (daftar terlebih dulu kalau belum punya akun, ya), kemudian carilah buku yang ingin dibeli.
Kamu bisa mencari buku incaran kamu dengan mengetik keyword judul buku, nama penulis, atau bahkan ISBN-nya. Sebagai saran, lebih baik mencari lewat ISBN saja supaya lebih mudah menemukan buku yang ingin dibeli.
Namun, di mana bisa mencari ISBN sebuah buku? Kamu bisa mencarinya di Goodreads, Amazon, atau langsung googling saja.
Baca juga: Pengalaman Beli Buku Online di Kinokuniya Jakarta
Jika sudah, lanjutkan ke halaman Shopping Cart untuk check out, transfer uangnya, konfirmasi pembayaran. Tunggu paket bukunya sampai di rumahmu, deh. 🙂
Penutup
Nah, itulah dia asyiknya belanja buku di Periplus, toko buku impor langganan yang selalu saya jadikan favorit. Ya, hingga saat ini, saya masih memilih toko buku online Periplus untuk membeli berbagai buku impor karena bila dibandingkan dengan yang lainnya, Periplus memang lebih unggul.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu memiliki toko buku favorit untuk membeli buku lokal atau impor?
Semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran lengkap untuk kamu yang ingin belanja buku di Periplus. Selamat kalap, ya! 😜
Sayang banget kalau kamu enggak baca artikel-artikel lainnya di bawah ini.
1. 12 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 8 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk Karya Rinda Maria Gempita
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65. [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66. Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67. Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69. Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70. Membawa Buku di Penjuru Dunia ke Transit Bookstore Pasar Santa
71. Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
72. 7 Inspirasi Tempat Baca Favorit Para Bookstagrammer
73. Toko Buku Foto Gueari Galeri: Jual Foto, Emosi, dan Cerita
74. [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
75. [BOOK REVIEW] The Loneliest Star in the Sky Karya Waliyadi
76. Ketagihan Baca E-book Gara-gara Gramedia Digital
77. [BOOK REVIEW] Jingga Jenaka Karya Annisa Rizkiana Rahmasari
78. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini Karya Mas Aik
79. [BOOK REVIEW] Avontur, Dear 19 Karya Thinkermoon
80. [BOOK REVIEW] Flowers over the Bench Karya Gyanindra Ali
81. Menyusuri Tumpukan Buku-buku Lawas di Galeri Buku Bengkel Deklamasi
82. 5 Cara Menabung untuk Membeli Buku
83. 5 Cara Menemukan Inspirasi untuk Bookstagram
84. [BOOK REVIEW] Addio Karya Alya Damianti
85. 5 Rekomendasi Film Favorit Berlatar Toko Buku, Sudah Nonton?
86. Berburu Buku Murah di Vintage Vibes, Alam Sutera
87. 6 Tips Biar Enggak Kalap Belanja Buku di Big Bad Wolf
88. [BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian
89. Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta: Tempat Asyik Belajar Budaya Jerman
90. Nyamannya Membaca Buku di Perpustakaan Freedom Institute
91. 7 Strategi Jitu Menambah Penghasilan dari Buku
92. Perpustakaan Habibie dan Ainun, Warisan untuk Masyarakat Indonesia
93. Sore Hari Bersama Buku-buku di Halaman Belakang Kineruku Bandung
94. Mengejar Aan Mansyur Hingga ke Katakerja Makassar
95. Kedai Buku Jenny, Lebih dari Sekadar Perpustakaan dan Toko Buku
96. [BOOK REVIEW] Surat untuk Anakku Karya Mahendra Hariyanto
97. [BOOK REVIEW] Selamat Datang, Bulan Karya Theoresia Rumthe
98. 7 Perpustakaan di Jakarta yang Bikin Makin Cinta Membaca
99. 10 Aplikasi Edit Foto Bookstagram yang Sering Saya Gunakan
100. 10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
101. Pengalaman Beli Buku Online di Kinokuniya Jakarta
102. 13 Favorite Bookish TikTok Accounts to Follow in 2020
Baru tahu kalo toko buku ini melayani pembelian online. Selama ini beli secara konvensional aja. Good to know. Thank you.
Betul. Biasanya memang sering langsung datang ke toko offline-nya langsung soalnya Periplus ini memang ada di mana-mana. Dengan adanya toko online jadi kebantu banget kalau mau beli buku impor langsung. Selamat berbelanja, ya! Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. ?
Suka baca buku juga ya mbak. Wow you have a very nice blog! Saya kira buku impor itu mahal apalagi kalau beli di Periplus karena Periplus itu adanya di mall-mall yang elit hehe.
Saya ga pernah nyoba cek harga di toko Periplus.
Kalau beli buku impor saya beli di Gramedia ?
Iyess suka banget baca buku dari kecil. Wah, kalau beli buku impor di Gramedia malah lebih mahal, Mbak. Mendingan beli di toko buku yang emang khusus atau mostly menjual buku-buku impor. Harganya lebih murah dan suka ada diskon. Kapan-kapan kalau mau beli buku impor, coba beli di toko buku online semacam Periplus aja, Mbak. Hehehe 😀
Anyway thank you for the appreciation. 😀
Okay thanks for the suggestion. Saya baru tau kalau ternyata lebih mahal di Gramedia, padahal saya sangka di Periplus yang lebih mahal. Dulu pernah beli buku impor di kutukutubuku(dot)com dan harganya mahal bangeeeet jauh lebih mahal dari pada di bagian buku impor Gramedia. Hiksss jadi kapok dan berpikir Gramedia lebih murah kan…
You’re welcome. Iya, sebelum membeli di toko buku online, kita harus rajin-rajin riset harga pasar. Beda beberapa puluh ribu aja kan lumayan banget, Mba. Hehehe. 😀
Aku beberapa kali juga beli buku melalui periplus online, ngebungkus paketnya juga rapih banget deh
Iyesss, meskipun packaging-nya dari kardus, tetap aman dan rapi pas sampai tujuan 😀
Oh ya ada satu lagi yang lebih murah kalau mau baca lebih banyak judul buku. Tapi awalnya beli perangkat dulu yang mahal hehehe. Namanya Kindle dari Amazon.
Saya terpukau banget waktu lihat volunteer dari USA dan NZ pada bawa kindle dan baca sambil traveling nggak perlu bawa buku-buku yang banyak dan memberatkan travel bag mereka. Praktis. Di Periplus ada Kindle ga sih mbak?
Katanya kalau kita udah punya Kindle beli judul buku jadi lebih murah dari pada beli versi cetaknya.
Betul, Kindle ini semacam perangkat untuk membaca buku yang dikembangkan oleh Amazon. Saya kurang tahuh di Periplus ada atau enggak, tapi di e-commerce banyak yang jual, kok. Nah, kalau sudah punya Kindle, kita tinggal membeli e-book untuk dibaca, jadi sudah enggak perlu beli buku fisiknya. Biasanya judul buku lebih murah karena memang bentuknya elektronik dan tidak dicetak. Kalau Mba lebih suka membaca e-book, Kindle ini wajib banget dibeli. Tapi kalau Mba adalah tipe pembaca seperti saya yang lebih nyaman membaca buku fisiknya, Kindle hanya dijadikan opsi kedua saja. Namun sebenernya pengin juga sih punya Kindle, pengin cobain pengalaman membaca buku elektronik. Hehehe. 😀
Thank you so much for your support Ms. Sintia. Makasih juga loh sudah memberitahu kami kekurangan dan kelebihan kami. Kami akan terus memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik. Kami ingin sering kunjungi blog kamu untuk lihat review buku yang bagus.
Hi, Periplus! Thank you for stopping by and reading my writing. And also thank you for your great service. Please come again to get some updates about books, bookstore, and anything relate. Have a nice day! 😀