[BOOK REVIEW] The Loneliest Star in the Sky Karya Waliyadi – Kalau boleh jujur, dulu saya suka banget duduk-duduk di genteng saat malam tiba. Entah kenapa, rasanya bulan dan bintang-bintang di langit terlihat lebih dekat dan nyata.
Saya selalu merasa bahwa di sanalah tempat yang aman dan nyaman untuk mencurahkan segala perasaan. Perasaan tentang pekerjaan, keluarga, hingga kehidupan personal sekali pun.
Saya sering berandai-andai, coba aja waktu lagi duduk-duduk asyik di genteng, eh ada bintang jatuh. Sudah pasti saya ingin menyampaikan segala permohonan sembari berharap bintang jatuh akan mengabulkannya.
Entah benar atau enggak, hanya saja bintang-bintang di langit selalu membuat harapan saya tumbuh.
Ngomongin soal bintang, saya jadi ingat novel romance berjudul The Loneliest Star in the Sky karya Waliyadi yang baru saja saya selesaikan. Novelnya lumayan tebal, lumayan lama bacanya. Hehehe. 🙂
Berikut ulasan lengkapnya. Semoga kamu tertarik baca novelnya.
Tentang Harapan, Keinginan, yang Sedekat Impian
Judul Buku: The Loneliest Star in the Sky
Penulis: Waliyadi
Editor: Dewi Hannie
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Terbit: 25 Maret 2019
Tebal: 384 halaman
Harga: Rp93.500
“This is my wish upon star. Aku ingin ke prom night dengan seseorang.., seseorang yang bisa melihatku apa adanya. Di prom aku ingin berdansa dengannya dan tahu bagaimana rasanya jadi remaja.”
Novel The Loneliest Star in the Sky karya Waliyadi ini bercerita soal cewek cerdas bernama Kaitlyn Orliandra, yang berharap banget bisa datang ke Prom Night bersama cowok spesial yang ditaksirnya.
Yup, siapa lagi kalau bukan Doni King, kapten tim lacrosse yang sering disebutnya Boyfriend Wannabe Number One.
Suatu ketika, Kait menatap langit dan melihat satu bintang yang sinarnya enggak terlalu terang. Diam-diam, ia pun mengutarakan harapannya.
Siapa sangka, harapannya perlahan-lahan terwujud. Kait berhasil merebut perhatian Doni. Namun, sepertinya ia harus menelan pil pahit lantaran Doni masih belum bisa lepas dari jeratan mantan kekasihnya, Devillanty, cewek paling populer di sekolah mereka.
Kebayang enggak sih, pas udah ada kesempatan untuk dekat sama cowok yang digebet, eh enggak tahunya masih ada bayang-bayang masa lalu. 🙁
Tentu Kait sedih sekali. Rasanya, ia enggak percaya bahwa bintang-bintang di langit mampu mengabulkan permintaannya. Namun, kehidupan cinta Kait perlahan berubah ketika ia bertemu dengan Buran, anak baru di sekolah yang super romantis.
Oke, akhirnya selesai juga baca novel The Loneliest Star in the Sky. Novel yang ditulis oleh Waliyadi ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Penulis menggambarkan cerita dengan detail sehingga pembaca bisa mengetahui keseluruhan adegan dengan baik. Mulai dari kejadian, hingga perasaaan dan pikiran yang dialami masing-masing tokoh.
Gaya penulisan dalam novel ini pun cukup konsisten, enggak kaku, dan pastinya dekat dengan para anak muda.
Kalau kamu membaca The Loneliest Star in the Sky, kamu akan menemukan bahwa novel karya Waliyadi ini menggunakan alur maju.
Namun sayang, menurut saya jalannya begitu lambat. Ada kejadian-kejadian yang seharusnya bisa dilewati atau dipercepat, tetapi penulis menjabarkannya dengan begitu lengkap.
Sisi positifnya, hal tersebut malah bikin pembaca jadi penasaran. Ya, tampaknya pembaca perlu lebih bersabar untuk menantikan kelanjutan kisah antara Kait, Doni, dan Buran.
Oh ya, novel The Loneliest Star in the Sky karya Waliyadi ini pun juga memiliki banyak tokoh yang berperan serta dalam cerita cinta Kait.
Meski enggak semuanya berperan kuat dalam mendukung cerita utama, kehadiran mereka tetap diperlukan untuk menyokong adegan-adegan di dalamnya.
Omong-omong, saya suka sekali berkenalan dengan tokoh Kait dalam novel The Loneliest Star in the Sky ini. Bukan cuma karena cerdas, melainkan ia juga aktif di berbagai kegiatan sekolah. Salah satunya, ia menjabat sebagai reporter koran sekolah, Regina Daily.
Hal ini bikin saya kangen jadi reporter media sekolah atau kampus, deh! Waktu zamanya masih aktif jadi reporter, seneng banget bisa tahu info-info terbaru lebih dulu. Plus, bisa dapat kesempatan ketemu sama orang-orang atau tokoh terkenal.
Namun bedanya dengan Kait, ia jadi reporter yang bukan cuma membuat liputan untuk koran sekolah, melainkan memuaskan kekepoannya ke temen-temen atau gebetannya di sekolah. Hihihi, menarik! 😀
Hal menarik lain yang saya temukan dalam The Loneliest Star in the Sky ada pada halaman 178. Pada halaman ini, pembaca disuguhkan gambar pemain lacrosse lengkap dengan seragam dan peralatannya. Tambah wawasan, nih!
Secara keseluruhan, The Loneliest Star in the Sky karangan Waliyadi ini sangat menarik untuk dibaca. Ceritanya cukup sederhana, tapi konfliknya agak rumit. Plus, mungkin kamu enggak akan menyangka akhirnya Kait ke Prom Night sama siapa!
Kamu mungkin juga enggak akan menyangka, bintang di langit tempat Kait selama ini mengadu, ternyata enggak tinggal diam aja. Ada andil yang diberikan agar Kait bisa merasakan manis dan pahitnya cinta.
Pada intinya, novel ini mengajarkan saya bahwa impian itu jangan cuma ditunggu hingga terkabul sendiri. Impian itu diimani dan dikejar sampai dapat!
Sebagai manusia, kita pun juga harus lebih peka dengan orang-orang di sekitar yang menyayangi kita. Saya termasuk yang percaya, sebenarnya, harapan dan keinginan itu… sedekat impian.
Kalau kepengin tahu gimana Waliyadi meramu akhir cerita di novel The Loneliest Star in the Sky, temen-temen bisa mengaksesnya lewat Gramedia Digital, ya. Klik link ini untuk membaca buku digitalnya.
Nah, selamat menghanyutkan diri dalam cerita Kait, Doni, dan Buran, ya. 🙂
Selamat menikmati tulisan-tulisan lainnya di daftar ini, ya.
[BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65. [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66. Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67. Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69. Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70. Membawa Buku di Penjuru Dunia ke Transit Bookstore Pasar Santa
71. Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
72. 7 Inspirasi Tempat Baca Favorit Para Bookstagrammer
73. Toko Buku Foto Gueari Galeri: Jual Foto, Emosi, dan Cerita
74. [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
0 Comments