Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta – Capek, tapi senang bukan main! Itulah yang saya rasakan setelah Indie Bookshop Tour di Jakarta, Sabtu (4/5/2019) kemarin telah selesai.
Ini merupakan tur toko buku independen yang berlangsung di Jakarta dengan rute Aksara, Transit Bookstore, POST Bookshop, dan berakhir di Gueari Galeri.
Banyak yang penasaran, bagaimana sih awalnya Indie Bookshop Tour ini tercipta. Begini, mulanya saya melihat template toko buku independen yang di-post oleh Ucha (@enthalpybooks) di Insta Story-nya.
Setelah dilihat-lihat, kok saya cuma pernah dateng ke satu atau dua toko buku independen saja, ya?
Dulu pernah mampir ke Aksara, tapi itu pun untuk liputan. Bukan yang khusus datang ke sana untuk melihat-lihat koleksi atau membeli bukunya. Pernah juga mampir ke POST di Pasar Santa, tapi cuma numpang lewat aja. Hmm… ternyata enggak ada yang benar saya datangi.
Lalu, tercetuslah ide spontan untuk membuat Indie Bookshop Tour ini dan saya mengajak Ucha buat ikutan mengorganisirnya. Puji Tuhan, kuota penuh, acara terlaksana dengan baik, semua gembira! 😀
Berikut perjalanan selengkapnya!
Apa Itu Indie Bookshop Tour?
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ini merupakan sebuah tur di mana para peserta bisa mendatangi toko buku independen sesuai dengan rencana perjalanan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tadinya, saya dan Ucha hanya membuka kuota untuk 15 orang saja. Kalau terlalu banyak orang, takutnya akan sulit mengorganisirnya, begitu pikir kami.
Namun, ternyata yang mendaftar lebih dari itu dan sudah melebihi kuota. Saya pun mengirimkan email konfirmasi kedatangan dan ternyata dari beberapa yang sudah mendaftar, terpaksa enggak bisa datang karena berhalangan.
Namun saat hari H, ternyata peserta yang datang sesuai dengan kuota yang ditargetkan. Puji Tuhan. 😀
Oh ya, setiap peserta tur buku independen ini diberikan mini booklet berisi penjelasan singkat mengenai masing-masing toko buku, rencana perjalanan, hingga bagian stamp collection pada bagian belakang.
Jadi, nantinya setiap peserta harus meminta cap atau stiker dari masing-masing bookshop owner sebagai tanda bahwa mereka sudah sah alias sudah pernah mengunjungi toko buku independen tersebut. Sebenarnya, hanya untuk seru-seruan aja, sih. Hehehe. 😀
Yuk, mulai menjelajah!
Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
Aksara
Toko buku independen Aksara yang terletak di Kemang menjadi meeting point, sekaligus pos pertama kali siang itu. Semua peserta terkumpul di dekat pameran “And I Saw Her…”, antusias menyimak penjelasan soal Aksara dari Adinda Yuwono, Store Manager Aksara.
Aksara sendiri sudah berdiri sejak 2011. Pasang surut yang dialami membuat toko buku independen ini terpaksa harus menutup semua store yang dimiliki dan hanya fokus pada toko pertama mereka di Kemang.
Kalau mampir ke Aksara, kamu bukan cuma melihat adanya toko buku aja, tapi ada Ruang Seduh, Kinosaurus, Mie Pandjang Umur, Ganara Art, Lab Rana dan banyak lagi.
Saat di Aksara, saya dan Ucha mengajak para peserta untuk ikutan kuis Word Search, yakni mencari judul buku yang merupakan bagian dari kolaborasi “Woman of Her Own”. Semuanya tampak antusias ikutan game-nya!
Sekita pukul 2 lewat, kami berpamitan dengan Dinda dan melanjutkan perjalanan ke Pasar Santa. Di Pasar Santa, ada tiga toko buku independen yang siap disambangi, yakni Transit Bookstore, POST Bookshop, dan Toko Buku Foto Gueari Galeri.
Transit Bookstore
Saat sampai di Transit Bookstore, kami sudah disambut oleh Mas Indra, yang sore itu warna bajunya senada banget dengan warna toko buku miliknya.
Tadinya, saya dan Ucha ingin membagi peserta menjadi dua kloter. Kloter satu akan mengunjungi Transit terlebih dulu, sementara kloter dua akan mengunjungi POST dalam waktu bersamaan. Kemudian nantinya akan di-switch.
Eh, tapi, ternyata enggak jadi. Di toko buku mungil Transit ini, ternyata kami muat kok ber-15-an. Hehehe. 🙂
Singkat cerita, Mas Indra menjelaskan panjang lebar bagaimana mulanya Transit Bookstore berdiri, dari mana ia mendapatkan buku-bukunya, dan rencana-rencana ke depannya.
Ia juga memaparkan buku-buku yang sedang dibacanya. Wah, jadi punya rekomendasi baru, nih.
Omong-omong, saya enggak menyangka, ternyata Mas Indra seasyik itu ketika sedang bercerita dan berinteraksi dengan teman-teman peserta. Sering sekali kami tergelak mendengarkan ceritanya! 😆
Enggak lupa, ada kuis yang diikuti teman-teman peserta juga, nih! Kali ini, peserta harus memasangkan judul buku dengan setting ceritanya. Nah lhoo… siapa yang berhasil menjawab dengan benar, ya?
POST Bookshop
Toko buku independen POST adalah pos ketiga yang kami datangi. Maesy dan Teddy duduk di depan, sedangkan kami duduk membentuk huruf U. Mereka asyik berbincang layaknya sedang wawancara.
Teddy ditembak Maesy untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai toko buku independen POST, sementara Maesy memberikan trivia-trivia mengenai toko buku independen ini. Duh, mereka menyenangkan sekali!
Di sini, kami juga memberikan kuis untuk diikuti oleh teman-teman. Berbeda dengan dua kuis sebelumnya, kuis kali ini menggunakan aplikasi Kahoot! dan semua peserta harus menjawab pertanyaan pilihan ganda.
Asli, seru banget! Apabila jawaban mereka benar, semua sontak bersorak, “Yeaayy…”. Sebaliknya, bila salah, kalimat “Yaahh…” terdengar sama riuhnya. Hahaha. 😂 Saking serunya, katanya Maesy dan Teddy juga mau ikutan kuisnya!
Pemenang pun dipilih berdasarkan skor paling tinggi. Salah satu pemenangnya adalah Wahyu, Bookstagrammer di balik @awaywithbooks. Semua pemenang berhak dapat hadiah buku dari POST. Senangnya! 😀
Oh ya, ternyata Maesy dan Teddy juga mempersiakan hadiah spesial untuk saya dan Ucha karena sudah menginisiasi acara ini. Kejutan banget! Yang kami tahu, mereka cuma mempersiapkan hadiah untuk para pemenang. Ah, terima kasih, POST! 😭❤
Gueari Galeri
Toko buku independen selanjutnya yang kami datangi adalah Toko Buku Foto Gueari Galeri. Kami disambut hangat oleh Mas Ari dan Mba Caron. Oh ya, apabila Transit Bookstore dan POST Bookshop berada di lantai 2 Pasar Santa, Gueari Galeri ini adanya di lantai 1.
Gueari Galeri sendiri punya dua kios di Pasar Santa. Satu kios digunakan untuk memamerkan buku-buku yang memang dijual, sedangkan kios satunya seperti perpustakaan. Pengunjung boleh datang, melihat-lihat, dan membaca, tapi memang koleksinya enggak dijual.
Nah, pas sampai di Gueari Galeri, tiba-tiba saya ditodong jadi MC. Hahaha. Waduh… saya enggak nyiapin pertanyaan apa-apa, lho. Untung ada pertanyaan spontan yang tiba-tiba muncul di kepala. Jadilah saya ngobrol-ngobrol dengan Mbak Caron di depan.
Ternyata, buku-buku foto ini enggak kalah menarik dengan buku-buku lainnya, lho! Saya pikir, buku-buku foto cuma buku berisi kumpulan gamba fotografi yang dicetak, lalu dijual.
Lebih dari itu, ada lho, buku foto sendiri sebenarnya mengkedepankan story dan bisa dipadukan dengan craft. Menarik, ya! 😀
Enggak terasa, tur toko buku independen sore hari itu harus berakhir. Sebelum berpisah, Mbak Caron membagikan postcard Bumi Karema yang keren banget! Setelahnya, kami berfoto bersama untuk menutup tur.
Penutup
Wah, sulit sekali membayangkan gimana rasanya berhasil membuat Indie Bookshop Tour perdana ini. Sepertinya perdana pula di Indonesia!
Saya yang dari pagi sampai malam cuma sarapan burger aja, rasanya mampu menahan lapar lantaran melihat antusias dan keriaan yang ditunjukkan semua peserta. Terima kasih banyak semuanya. 😭❤
Kini di kepala saya sudah ada rangkaian tur lain yang ingin direalisasikan. Semoga project Indie Bookshop Tour ini bisa menjadi penggerak awal untuk acara-acara buku lainnya, ya.
Saya sendiri berharap, teman-teman peserta bisa semakin mengenal toko buku independen di Indonesia, bahkan makin dekat dengan para bookshop owners. Semoga kedua belah pihak juga semakin memberikan dukungan satu sama lain demi memajukan literasi di Indonesia.
Semalam saya tidur nyenyak sekali. Bahkan ketika bangun keesokan paginya pun, masih banyak teman peserta yang mengungkapkan kesenangan dan rasa terima kasihnya bisa ikut Indie Booskhop Tour kemarin.
Saya yang seharusnya berterima kasih atas dukungan dan partisipasinya. Nah, sampai bertemu di acra-acara selanjutnya, ya!
Semoga kamu menikmati tulisan-tulisan lainnya yang ada di daftar ini, ya.
Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65. [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66. Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67. Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69. Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70. Mengulik Koleksi Buku Milik Transit Bookstore Pasar Santa
Di tunggu bookshop tour selanjutnya ka:)
Siaapp. Nantikan, yaa. 😀
Wah, pengen juga ikutan bookshop tour, tapi belom pernah kesampean.