Qubika Hotel Serpong, Hotel Kontainer di Tangerang – Sepertinya, sudah resmi setahun saya bekerja dan melakukan segala aktivitas dari rumah. Bagaimana kondisi kepala? Ya, mungkin kerap kali rasanya seperti ingin pecah. Kalau enggak pintar-pintar memahami diri, pasti bakalan runyam.
Enggak mau bohong, ketika bekerja dari rumah, tantangannya banyak sekali. Salah satunya adalah ketiadaan batas antara urusan kantor dan urusan domestik. Rasanya capek? Yes. Pengin nyerah? Banget.
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk okay, it’s time to stop and take some rest. Saya pun berniat untuk “melarikan diri” sejenak ke Qubika Hotel Serpong yang lokasinya enggak jauh dari rumah.
Baca juga: Kumulo BSD: Tempat Nongkrong Kreatif di The Breeze, Tangerang
Seperti biasa, saya termasuk penganut prinsip booking duluan, minta izin orangtua belakangan. Saya buka Traveloka dan scrolling berbagai hotel dekat rumah yang harganya cukup terjangkau dan nyaman untuk diinapi. Kebetulan, waktu itu Qubika Hotel Serpong sedang ada diskon dan harganya jadi makin pas di kantong. Oke deh, pilihan saya kala itu jatuh pada hotel bintang tiga ini.
Barulah saya minta izin kepada orangtua untuk staycation di tengah pandemi. Saya utarakan kepada mereka kalau saya butuh me-time, jauh dari keriuhan, dan beneran lagi pengin sendiri alias enggak ditemenin. Jadi, mohon pengertiannya untuk enggak minta ikut.
Untungnya mereka ngerti kalau saya lagi butuh fokus untuk memulihkan diri saya sendiri, juga untuk menyelesaikan pekerjaan saya secara lebih efektif dengan menghindari distraksi. Saya butuh ketenangan.
Setelah mengantungi izin, berangkatlah saya di akhir pekan dengan harapan menggebu bahwa saya bisa kembali dengan badan dan pikiran yang lebih fresh. Semoga, ya.
Qubika Hotel Serpong: Ngerasain Tidur di Dalam Kontainer
Saya sampai di hotel ini sekitar pukul 4 sore. Dari luar, bangunan hotel ini tampak unik karena ada banyak tanaman yang menghiasi dinding. Warna-warna gelap seperti abu-abu dan hitam cukup mendominasi eksterior hotel ini.
Kala itu, enggak ada satpam yang berjaga di depan pintu masuk sehingga enggak ada pengecekan tubuh. Namun, hand sanitizer tersedia di depan pintu (dan area lainnya), kok. Ketika membuka pintu utama hotel, wow rasanya saya dibawa ke dunia yang berbeda. Kontainer bertingkat yang memadukan warna merah, kuning, cokelat, putih, dan oranye menjadi pemandangan menakjubkan yang seolah menyambut kedatangan saya.
Tengok kanan dan kiri, wah … desain apik hotel ini pantas saja membikin tamu ingin berfoto sana-sini. Begitu masuk, saya langsung berada di lobby resepsionis di lantai 2. Proses check in cukup cepat. Saya dimintai KTP untuk pencatatan, juga uang Rp100.000 sebagai deposit.
Setelah mendapat kunci kamar, saya menuju lantai 1, tempat di mana restoran berada. Ya, ini adalah lantai atau spot Instagrammable yang sering dijadikan tempat berfoto para pengunjung atau tamu yang menginap.
Baca juga: Jatuh Hati dengan Kenyamanan Hotel Kampi Surabaya
Rupanya, Qubika Hotel Serpong memang mengusung tema New Urban Experience dan menargetkan milenial atau keluarga muda sebagai pelanggan mereka. Makanya, enggak heran kalau semua sudut di hotel kontainer di Tangerang ini bisa dijadikan se-artsy mungkin agar para pengunjung juga bisa membagikannya ke media sosial.
Enggak bisa dimungkiri, desain interior area ini memang begitu memanjakan mata. Pencahayaannya cukup baik dan langit-langit yang tinggi membuat area ini tampak begitu luas. Selain tempat makan, sebenarnya area ini juga bisa disewakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai tempat meeting atau coworking space. Bahkan, di lantai ini ada playground dan meja biliar, lho!
Banyak meja dan kursi untuk ditempati, serta warna-warni yang dihadirkan membuat Qubika Hotel Serpong rasanya mampu menyalurkan keceriaan pada tamu-tamunya. Seusai berfoto, saya kembali naik ke lantai 2 dan menuju lift. Enggak sabar ingin lihat langsung kamarnya! 😀
Kamar
Qubika Hotel Serpong memiliki 133 kamar yang dibagi ke dalam 4 tipe. Ada Superior, Deluxe, Suit, dan Club Suite. Kamar saya berada di lantai 3. Saya memesan kamar Superior tanpa sarapan. Rate asli di kala itu sekitar Rp500 ribuan, tapi saya mendapat diskon dan hanya membayar sekitar Rp320 ribuan.
Setiap kamar di Qubika Hotel Serpong rutin disemprot desinfektan, terutama sehabis ada tamu yang menginap. Begitu masuk kamar, bawaannya langsung happy karena keinginan untuk staycation akhirnya terpenuhi. Kamar yang saya tempati posisinya memanjang dengan ukuran 16 meter persegi. Mungkin, seukuran satu kontainer kecil?
Di dalam kamar yang sebenarnya terlihat kecil ini, penempatan furniturnya tertata cukup baik. Saya enggak merasa kamar ini terlalu padat karena masih ada space kosong untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Saya akan coba bahas satu per satu, ya.
Kamar mandi
Kamar mandi di Qubika Hotel Serpong sangat bersih. Letaknya di sebelah kanan pintu masuk. Luasnya enggak terlalu sempit dan penerangannya pas. Tisu gulung, sabun, dan shampoo tersedia cukup. Shower air hangat juga bisa diatur dengan mudah dan enggak perlu menunggu waktu lama untuk menikmati rintik-rintik air peluruh lelah.
Namun sayang, pintu kamar mandi enggak bisa tertutup rapat. Seperti masih ada sedikit celah.
Wastafel berada di luar kamar mandi atau di sebelah kiri pintu masuk. Di dekat wastafel, tersedia sabun cuci tangan yang wangi dan licin. Senang sekali dengan inisiatif hotel ini yang menyediakan sabun cair, terutama untuk yang baru beraktivitas dari luar hotel sehingga bisa langsung cuci tangan.
Di sederet wastafel, terdapat handuk dan amenities lainnya yang dimasukkan ke dalam keranjang anyam. Menarik, ya!
Bisa isi ulang air mineral
Untuk kamar yang saya tempati ternyata enggak disediakan teko dan gula atau kopi. Kalau enggak salah, di kamar tipe lainnya harusnya tersedia. Namun, tentu saja hal itu enggak mengurangi kecintaan saya pada hotel ini, sebab biasanya saya juga jarang menyeduh teh atau kopi yang disediakan.
Anyway, ternyata Qubika Hotel Serpong mendukung gerakan go-green dengan enggak menggunakan botol plastik. Jadi ingat, deh, berdasarkan laman ini, bahan dasar untuk pembangunan hotel kontainer di Tangerang ini memang menggunakan bahan daur ulang. Nice iniciative!
Biasanya, kan, hotel-hotel lain menyediakan minum dalam kemasan botol plastik yang setelah airnya habis, botolnya langsung dibuang. Di sini, apabila air minumnya habis, tamu bisa me-refill di berbagai sudut water station di tiap lantai hotel, gratis. Saya yang biasanya beli air mineral ukuran liter supaya asupan air yang masuk ke tubuh tetap tercukup, kini enggak perlu khawatir lagi. 😀
Meja di dalam kamar
Bagi tamu yang menginap di Qubika Hotel Serpong dengan tujuan business trip (mungkin ada kalanya perlu laptop-an), atau mungkin seperti saya yang ingin mencari ketenangan demi menyelesaikan semua pekerjaan, meja yang posisinya berada di depan tempat tidur ini sepertinya enggak terlalu cocok ditempati berlama-lama.
Baca juga: Staycation 3 Jam di Ara Hotel Gading Serpong
Space-nya agak sempit karena ada remot TV, remot AC, menu, telepon, juga kotak tisu. Belum lagi, kursinya enggak memiliki sandaran. Kalau mau duduk dan laptop-an berlama-lama di sini, mungkin akan kurang nyaman karena punggung atau pinggang bakalan cepat lelah. Sebagai alternatif, mungkin bisa laptop-an di tempat tidur atau di bibir kasur?
Tempat tidur
Selanjutnya, bagaimana dengan tempat tidurnya? Dua tempat tidur yang posisinya hampir berdempetan ini memang tampak menempel dengan sisi kiri-kanan tembok. Kelihatan sempit? Mungkin iya, jika berdua.
Enggak perlu embel-embel lampu meja, lampu yang dipasang pada balik tembok sudah cukup bagi saya. Kemudian, ada tirai hitam yang bila ditarik, saya bisa melihat gedung di sebelah Qubika Hotel Serpong yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Entah gedung apa itu.
Lagi-lagi saya kagum, desainernya pintar sekali menata ruang sempit ini dengan begitu fleksibel.
Oh ya, saya juga suka dengan sentuhan kain bercorak batik warna merah yang menghiasi tempat tidur. Bikin suasana terlihat vibrant! Sungguh sejalan dengan warna kontainer di lantai 1. Masih ingat, kan?
Bagaimana pengalaman tidur di Qubika Hotel Serpong? AC-nya dingin, kasurnya bersih dan nyaman, bantalnya empuk, dan di sini hening sekali. Rasa-rasanya saya bisa mendengar aktivitas di luar kamar saking sepinya. Tapi ya gitu, menginap semalam rasanya enggak cukup. Pengin banget menginap lagi, deh.
Room Service
Resepsionis Qubika Hotel Serpong cukup ramah ketika saya mintai tolong. Misalnya, ketika saya ingin meminjam hair dryer, langsung diantar ke kamar tanpa perlu nunggu lama. Atau, ketika saya meminta tolong untuk mengantar pesanan dari GoMart yang saya titipkan ke resepsionis, mereka enggak nolak buat nganter. Hehe.
Baca juga: Pengalaman Menginap di Hard Rock Hotel Singapura yang Bernuansa Rock ‘n Roll
Dan apabila ingin memesan makanan juga bisa langsung menghubungi via telepon. Nah, karena restoran di hotel ini enggak buka 24 jam, apabila tamu ingin memesan makanan lewat GoFood atau GrabFood misalnya, tentu diperbolehkan.
Restoran
Restoran Portable yang berada di lantai satu menyediakan berbagai menu lokal dan Barat. Guess what, banyak spot foto kece juga, lho! Tamu yang makan di sini bisa memilih indoor atau outdoor sebagai area santap mereka.
Untuk rasa makanannya sendiri saya enggak bisa berkomentar karena saya memesan kamar tanpa sarapan. Namun, mungkin boleh mencoba untuk makan di Portable lain waktu.
Penutup
Secara keseluruhan, menginap di Qubika Hotel Serpong alias hotel kontainer di Tangerang cukup memberikan pengalaman yang menyenangkan. Kalau ditanya lagi, apakah staycation selama semalam ini mampu bikin badan dan kepala jadi fresh lagi?
Well, I’m gonna be honest to all of you. Jawabannya, enggak juga. Dari catatan yang saya tulis di buku jurnal, sepulang menginap, saya malah ngerasa lebih senang tidur di rumah, bareng keluarga. Waktu me-time kala itu malah bikin saya merasa sendirian.
Yaa … mungkin kala itu kondisi memang saya lagi enggak baik. Dan mungkin saya perlu mencari cara lain untuk memahami diri sendiri.
Saya malah jadi kepengin ajak keluarga menginap di sini. Mungkin saya akan lebih menikmatinya lain kali.
0 Comments