Tunda Traveling Dulu Yuk, Ini 11 Cara Mencegah Virus Corona – Belakangan saya sedih banget melihat berita dan media sosial. Merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 nyatanya menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi banyak orang, termasuk saya. Jelas, penyebarannya sangat cepat ke berbagai negara di dunia dan dampak yang ditimbulkan cukup merugikan.
Kota-kota di dunia di-lockdown, banyak penerbangan ditunda atau bahkan dibatalkan, sekolah dan kampus diliburkan (diganti dengan online learning), acara ini-itu dibatalkan, karyawan “dirumahkan”, pengiriman barang dari Tiongkok sudah pasti terhambat, bahkan banyak tempat wisata yang juga ditutup sementara.
Sedih? Iya. Repot? Banget. Padahal, saya sudah membuat banyak rencana jalan-jalan tahun ini. Namun, tampaknya saya mesti bersabar hingga wabahnya mereda, hingga benar-benar hilang.
Mungkin, saat ini saya memang belum bisa traveling dalam waktu dekat, tapi siapa tahu, sebenarnya saya diminta untuk istirahat di rumah biar punya lebih banyak waktu buat kumpul sama keluarga atau cari rezeki sebanyak-banyaknya. Ambil positifnya aja. Ya nggak, sih?
Pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi 10 cara untuk mencegah virus corona, yang mana sudah saya rangkum berdasarkan informasi dari WHO dan website berita lainnya. Semoga bermanfaat.
Tunda Traveling Dulu Yuk, Ini 11 Cara Mencegah Virus Corona
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Salah satu cara untuk mencegah virus corona adalah dengan mencuci tangan di bawah air mengalir sesering mungkin. Kegiatan ini dipercaya dapat mematikan virus corona. Akan tetapi, dalam mencuci tangan, kamu perlu memahami aturannya (silakan lihat gambar di bawah) supaya nggak salah, ya. Di sisi lain, kamu juga bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
Nah, beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia sempat dilanda kepanikan lantaran Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada WNI yang positif COVID-19. Akibatnya, permintaan akan sabun cuci tangan dan hand sanitizer melambung tinggi dalam sekejap, yang mana membuat harganya nggak masuk di akal. Bahkan, stoknya pun habis di mana-mana.
Baca juga: Ke Surabaya Naik Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang Nyaman
Nggak heran kalau banyak orang yang protes lantaran para penjual memanfaatkan situasi genting ini untuk mencari untung sebanyak-banyaknya. Untungnya, saya masih nemuin sabun cuci tangan di supermarket deket rumah yang harganya masih masuk kantong.
Ya, kalau dipikir-pikir, sebenernya kebersihan tangan memang patut dijaga banget, bukan cuma gara-gara munculnya wabah corona semata. Namun, semoga dengan “sentilan” ini, masyarakat jadi lebih aware dengan kesehatan masing-masing.
2. Menggunakan masker ke mana pun kamu pergi
Ketika hendak mencegah virus corona, penggunaan masker sempat menjadi perdebatan. Banyak yang bertanya, masker ini lebih baik digunakan oleh orang sehat atau orang sakit? Saya pribadi merasa dua-duanya merasa perlu untuk menggunakannya.
Ketika berada di tempat umum, saya nggak tahu gimana kondisi orang-orang di sekitar saya, apakah mereka dalam keadaan sehat atau enggak. Untuk mencegah hal-hal yang nggak diinginkan, makanya saya selalu siap dengan masker yang sudah menutupi hidung dan mulut.
Sebelum merebaknya wabah corona ini, untungnya saya sempat membeli dua kotak masker yang sehari-hari memang saya gunakan saat menaiki transportasi umum. Bukan, bukan biar nggak ketularan penyakit. Lebih kepada biar nggak digangguin mas-mas di pinggir jalan aja, sih.
Baca juga: Hampir Ketinggalan Kereta Api Argo Parahyangan Eksekutif di Stasiun Bandung
Puji Tuhan hingga saat ini stok masker di rumah masih ada, meskipun sudah mulai menipis. Nah, buat yang nggak kebagian masker, katanya menggunakan masker kain (untuk orang sehat) nggak masalah, lho. Tapi silakan dicari infonya lagi supaya lebih pasti, ya.
Nah, sama seperti sabun cuci tangan dan hand sanitizer, stok masker di pasaran juga luar biasa menipis. Selain harganya di-mark up gila-gilaan (yang tadinya nggak sampai Rp20.000 sekarang jadi hampir Rp300.000!), usut punya usut ternyata ada oknum nggak bertanggung jawab yang menimbun masker. Sedih banget dengernya, jangan gitu ih 🙁
3. Jaga jarak seenggaknya 1 meter
Ini dia cara lain yang bisa kamu lakukan demi mencegah virus corona masuk ke dalam tubuhmu. Untuk yang berada di luar rumah, entah saat ini sedang dalam kegiatan traveling, stok makanan di rumah, atau membeli makan di luar untuk dibawa pulang, pastikan kamu menjaga jarak dengan orang-orang di sekitarmu. Ya, seenggaknya 1 meter dengan yang lain.
Seorang teman membagikan pengalamannya ketika sedang berada di salah satu supermarket di Jakarta, yang mana supermarket tersebut melakukan pembatasan jumlah orang di satu waktu.
Sementara itu, pihak supermarket menyediakan tempat duduk sebagai area bagi para pengunjung untuk menunggu dan mengantre gilirannya.
Menurut saya, inisiatif dan upaya ini sangat boleh untuk ditiru demi memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia.
4. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Cara mencegah virus corona yang satu ini sejujurnya sulit, ya. Apalagi kalau lagi kerja atau laptop-an, sering banget nggak sih, tangan kiri menopang dagu, pegang-pegang wajah, ngucek mata, megang hidung, dan seterusnya.
Baca juga: 7 Langkah Pesan Antar Jemput Bandara Bangkok, Gampang!
Namun, ini adalah imbauan dari WHO yang penting banget untuk dilakukan. Sebisa mungkin enggak sering-sering menyentuh mata, hidung, dan mulut. Dan tentu saja, rajin-rajinlah mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir atau dengan menggunakan hand sanitizer.
5. Gunakan siku atau tisu jika batuk dan bersin
Ada kalanya kamu batuk atau bersin meski kamu lagi nggak sakit. Akan tetapi, tahu nggak sih, ketika batuk atau bersin, bisa aja ada droplets (partikel kecil dari mulut berupa air liur) yang kamu keluarkan, yang mana bisa menjadi saluran penyebaran virus COVID-19.
Baca juga: Pengalaman Naik Bus Putra Pelangi dari Bandung ke Medan
Untuk itu, yuk biasakan diri untuk menggunakan siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Kalau refleks menggunakan telapak tangan, segeralah mencuci tangan. Kamu juga bisa menggunakan tisu ketika batuk atau bersin, tapi setelah itu langsung buang tisu tersebut dan cuci tangan kamu, ya.
6. Bersihkan barang atau area yang sering disentuh
Oh ya, selain masker dan hand sanitizer, kamu juga bisa menyiapkan disinfektan untuk membersihkan barang atau area yang sering disentuh. Kalau di rumah, kamu bisa membersihkan meja, gagang pintu, toilet, keran, bahkan ponsel sekalipun.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di India untuk Kamu yang Kangen Destinasi Alam
Kalau sedang traveling, mungkin kamu bisa membersihkan gear kamu, seperti laptop, tripod, dan kamera yang selalu dibawa ke mana-mana. Disinfektan akan membantu membunuh kuman yang hinggap.
7. Terapkan pola hidup sehat
Di tengah situasi seperti ini, kesehatan adalah prioritas utama. Untuk itu, tidurlah yang cukup, makan makanan sehat (tentu aja buah dan sayuran), usahakan makan daging yang matang, jangan malas minum air putih, olahraga teratur, lakukan aktivitas fisik (terutama yang duduk di depan laptop), dan bila perlu minumlah vitamin.
Baca juga: Selain Traveling, Ternyata Banyak Masyarakat Indonesia Berobat ke Island Hospital Penang, Malaysia
Ketika tubuh dalam kondisi baik, sehat, dan kekebalan tubuh kuat, seenggaknya kamu bisa menangkal virus apa pun itu yang ingin menyerang tubuhmu.
How to boost you immune system against Covid-19 (Coronavirus)?
*A THREAD*
— A. Febrina Sugianto (@febrinasugianto) March 14, 2020
Jangan lupa juga buat membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan supaya kamu lebih prepare dengan hal-hal nggak terduga. Kamu pasti bisa mencegah virus corona dengan bertanggung jawab pada dirimu dan orang-orang di sekitarmu.
8. Istirahat di rumah kalau lagi enggak sehat
Belum lama ini, saya sempat jatuh sakit. Seharian berkegiatan di luar rumah, siangnya makan makanan berminyak dan panas, sorenya kena AC ruangan, lalu terpapar angin malam, dan tentu aja saya pasti kecapekan.
Tubuh saya sempat demam nggak karuan. Badan bener-bener ngeluarin hawa panas, pun ketika mengembuskan napas dari mulut. Sepanjang tidur malam rasanya meriang dan gelisah luar biasa. Besoknya buru-buru ke dokter dan pas dicek, untungnya terkena radang tenggorokkan, bukan virus aneh-aneh seperti yang sudah saya khawatirkan.
Baca juga: 10 Tips Berkunjung ke Jembatan Situ Gunung Sukabumi
Langsung deh, dikasih obat macem-macem, termasuk antibiotik. Puji Tuhan, demam berangsur-angsur menurun, begitu juga dengan radang tenggorokannya.
Nah, selama lagi sakit, saya lebih memilih untuk beristirahat (sambil kerja, lebih tepatnya) di rumah. Selain karena nggak pengin nularin penyakit ke temen-temen kantor, saya nggak kuat juga sih kalau harus ke luar rumah karena masih lemes banget. Saya wajib simpan tenaga, apalagi hari Sabtunya, saya mau nonton Java Jazz Festival 2020. Hehehe. 😀
What I’m trying to say is… kalau kamu lagi ngerasa nggak sehat, please just stay at home. Nggak usah memaksakan diri untuk ke luar rumah apalagi nekat traveling jauh. Bukan cuma kesehatan kamu aja yang makin parah, melainkan orang-orang di sekitar kamu juga bisa kena dampaknya.
So, kalau kamu sedang dalam perjalanan ke suatu tempat, pastikan kondisi tubuh benar-benar sehat. Apabila kamu merasakan symptoms dari COVID-19, please seek medical care immediately. Lihat gejala awal COVID-19 di sini, ya.
Yuk, saling jaga kesehatan masing-masing dan jangan bandel. Mencegah virus corona bukan cuma dilakukan satu-dua orang aja. Ini adalah kewajiban bersama yang jangan sampai enggak diindahkan.
9. Hindari tempat keramaian atau hindari perjalanan yang enggak diperlukan
Beberapa waktu lalu, saya masih (agak nekat) menghadiri Big Bad Wolf Books 2020, padahal udah ada imbauan untuk menghindari tempat publik atau keramaian. Sekarang, imbauan ini makin gencar digaungkan demi mencegah virus corona semakin menyebar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kota-kota di-lockdown dan banyak banget penerbangan ditunda atau dibatalkan. Bahkan, ada juga yang menerapkan self-quarantine selama 14 hari. Apabila bukan untuk urusan urgent, enggak ada salahnya buat menahan diri supaya nggak traveling dulu.
Baca juga: Sejenak Melepas Penat di 7 Pulau Paling Indah di Malaysia
Lebih baik menghindari tempat publik atau perjalanan yang enggak diperlukan. Soalnya itu dia, kita nggak tau gimana kondisi orang-orang di sekitar kita. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meminta masyarakat untuk meminimalisir kontak langsung dan menjaga jarak dengan yang lain, alias social distancing.
Dikutip dari BBC Indonesia, social distancing adalah praktik kesehatan yang sengaja dilakukan demi mengurangi peluang penularan dari orang sakit ke orang yang sehat.
Bentuknya macam-macam, misalnya orang-orang menghindari pertemuan yang dihadiri banyak orang, menjaga jarak, enggak berjabat tangan, pelukan, atau cipika-cipiki. Info selengkapnya mengenai social distancing bisa kamu baca di sini.
10. Stay update dengan info-info terbaru dan terpercaya
This morning, my Mom told me that she’s kinda anxious receiving those coronavirus updates. I know she’s an overthinker like me and sometimes our thoughts are totally destructive. However, I truly understand how she’s feeling now. She’s just not feeling well.
Belakangan saya tahu kalau ternyata Mama dapet berita yang belum tentu kebenarannya (re: hoax), yang ternyata disebar lewat WhatsApp Group atau Facebook dari temen-temennya. Well, Mama saya bukan tipe orang yang bakal verifikasi suatu berita. Besar kemungkinan dia bakal meneruskan pesan tersebut ke grup keluarga atau grup-grup lainnya.
Untuk mencegah pemberitaan atau isu yang keliru menyebar lebih luas, then I forced her to leave the groups or at least mute them. Saya juga nggak bosen-bosennya ngingetin Mama buat nonton TV atau baca berita-berita terpercaya.
Baca juga: 7 Perpustakaan di Jakarta yang Bikin Makin Cinta Membaca
Kalau perlu, Mama nggak usah update soal berita virus corona ini, deh. Yang penting ia tahu dan menjalankan imbauan soal pencegahan menyebarnya virus tersebut. I don’t want her to be worried, soalnya kalau Mama udah stres, pasti ngaruh banget ke kesehatannya. 🙁
11. Jalani rapid test
Cara lain untuk menekan laju meningkatnya virus corona di Indonesia adalah dengan menjalani rapid test. Ini merupakan metode screening awal yang berfungsi untuk mendeteksi imunoglobulin, yaitu antibodi yang terbentuk saat tubuh manusia terpapar virus.
Pemeriksaan ini akan menggunakan sampel darah untuk diuji. Namun, penting untuk diingat kembali bahwa ini merupakan preliminary screening test ya, bukan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah di tubuh seseorang terdapat virus Corona atau tidak.
Siapa saja sih, yang butuh untuk menjalani pemeriksaan ini? Ada tiga kategori, yakni OTG atau Orang Tanpa Gejala (tapi pernah melakukan kontak dengan ODP dan PDP), ODP atau Orang dalam Pemantauan, serta PDP alias Pasien dalam Pengawasan.
Apabila ingin menjalani rapid test, kamu bisa menggunakan layanan dari Halodoc yang sudah tersedia di Jabodetabek. Halodoc sendiri merupkan aplikasi kesehatan online di mana para penggunanya bisa berkonsultasi dengan dokter, membeli obat, melakukan pemeriksaan laboratorium, hingga mendapatkan akses asuransi dan benefit karyawan.
Untuk melakukan rapid test ini, kamu cuma perlu mengklik tombol COVID-19 Test di aplikasi Halodoc, kemudian pilih lokasi dan waktu untuk melakukan pemeriksaan ini. Nantinya, kamu akan diminta untuk mengunggah beberapa data pribadi seperti KTP dan KK. Lalu, lanjut ke pembayaran dan kamu akan menerima konfirmasi jadwal tes beserta detail pesanan.
Yuk, kita berdoa bersama semoga Indonesia dan negara-negara lain lekas dipulihkan dari wabah ini. Semoga, masyarakat dunia pun senantiasa menaati imbauan dari pemerintah atau WHO untuk melakukan hal-hal yang telah dijabarkan di atas, guna mencegah virus corona ini.
Saya sedih banget lho, pas dengar kabar ada banyak masyarakat berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan. Mau ngapain, sih? Yuk, tahan diri. Kita saling jaga Indonesia. Jangan ngeyel, ya. Ke pusat perbelanjaannya nanti aja, sekarang beraktivitas di rumah dulu.
Semoga kamu yang membaca tulisan ini tetap aman, sehat selalu, dan bisa beraktivitas normal kembali seperti biasa, ya. Saya kangen banget bisa traveling lagi.
0 Comments