Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia – Setelah berkali-kali mengurungkan niat untuk berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) yang letaknya berada di seberang Monas, akhirnya kesempatan itu datang juga!
Seneng banget akhirnya bisa menginjakkan kaki di perpustakaan megah, yang diklaim sebagai perpustakaan tertinggi di dunia.
Jadi, kunjungan saya keΒ Perpusnas kali ini sebenarnya untuk menghadiri acara Creating Bookish Digital Content bareng Booktube Indonesia dan Bookish Indonesia. Nah, sekalian aja deh, bikin kartu anggota Perpusnas.
Sebelum mengetahui panduan membat kartu anggota Perpusnas, yuk cari tahu dulu, kenapa kamu perlu punya kartu ini.
Mengapa Membuat Kartu AnggotaΒ Perpustakaan Nasional Republik Indonesia?
Sebagai klarifikasi, kartu anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ni bukan cuma buat gaya-gayaan atau menuh-menuhi dompet aja, ya. Kartu ini bisa menjadi kunci pembuka bagi kamu yang ingin menikmati berbagai akses bacaan secara gratis.
Kamu pun juga bisa menggunakan kartu anggota ini untuk untuk meminjam dan membaca buku langsung di Perpusnas. Kemudian, kalau kamu adalah seorang pelajar atau mahasiswa, kamu bisa mendapatkan berbagai referensi yang disediakan Perpusnas lewat Layanan e-Resources-nya.
Layanan e-Resources ini pun melayani beragam bahan perpustakaan digital online yang bentuknya bermacam-macam.
Ada e-Books, reviews, magazines, books, electronic resources, reports, news, trade publications, dissertations / theses, conference materials, biographies, primary source documents, videos, non-print resources, patents, serta audio. Lengkap banget, kan!
Bahan-bahan tersebut dipublikasikan oleh lebih dari 20 penerbit. Beberapa di antaranya ialah Alexander Street Press, Cambridge University Press, Wiley Online Library, Indonesia Heritage Digital Library, Digital Angkasa, Sage Knowledge, Britannica Library, dan IG Publishing.
Tertarik untuk mengakses bacaan bermanfaat tersebut? Meski saya sudah enggak berstatus pelajar atau mahasiswa lagi, jujur, saya sih tertarik banget!
Saya bisa mendapatkan bahan bacaan mengenai topik-topik yang saya suka secara gratis dan mudah. Untung udah bikin kartu anggota Perpusnas. Hehehe. π
Apa Syarat dan Ketentuan Pembuatannya?
- Berstatus sebagai pelajar (SD, SMP, SMA), mahasiswa, atau umum.
- Merupakan Warga Negara Indonesia/Asing, tinggal baik di dalam maupun luar negeri.
- Orangtua berusia di atas 60 tahun dan enyandang disabilitas mendapatkan prioritas.
- Mengisi form pendaftaran dengan lengkap dan benar, baik secara langsung di Perpusnas atau secara online. Bagi yang sudah mendaftar secara online, bisa langsung ambil nomor antrean.
- Cantumkan nomor telepon dan email yang bisa dihubungi.
- Membawa dan menunjukkan kartu identitas asli yang masih berlaku. Untuk WNI, bisa membawa KTP, kartu pelajar, atau kartu mahasiswa. Bagi yang belum punya KTP, bisa membawa fotokopi Kartu Keluarga. Untuk WNA, bisa membawa KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas).
Bagaimana Cara Membuatnya?
Ikutilah panduan di bawah ini yang akan memudahkan kamu untuk mendaftar sebagai anggota Perpusnas. Gampang banget, kok.
1. Daftar langsung dan ambil nomor antrean
Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Begitu sampai di Perpusnas, langsung ke bagian Layanan Keanggotaan Perpustakaan yang ada di lantai 2.
Di sana, tersedia banyak komputer yang terbagi ke dalam dua area. Area luar diperuntukkan untuk pendaftaran anggota secara online, sementara area dalam diperuntukan untuk pencarian katalog Perpusnas.
Setelah mengisi data diri secara lengkap, akan keluar nomor antrian. Ini merupakan nomor antrean untuk difoto langsung oleh petugas.
Penting diingat, Perpusnas membatasi jumlah pendaftar setiap harinya. Untuk Senin – Jumat, kuota pendaftaran anggota 500 orang dan Layanan Keanggotaan Perpustakaan ini beroperasi hingga pukul 17.30 WIB.
Sementara itu, kuota pendaftaran anggota untuk Sabtu dan Minggu sebanyak 400 dan beroperasi hingga pukul 15.30 WIB. Pas libur nasional, Perpusnas tutup, ya.
Waktu itu saya kebagian nomor 313, sementara nomor yang baru dipanggil sekitar 240-an. Itu artinya, saya harus menunggu sekitar 70 orang lagi! π
Kalau saya perhatikan, sebenarnya ada 8 counter untuk foto atau pencetakan kartu. Mungkin karena lagi weekend dan petugasnya enggak banyak (plus jam saya berkunjung adalah jam makan siang),Β counter yang buka hanya diisi dua hingga tiga petugas saja.
Nah, karena enggak mau cuma duduk-duduk bengong sambil nungguin nomor antrean saya dipanggil, alhasil saya ngobrol sama satpam untuk cari-cari info lebih lanjut mengenai Perpusnas ini. Ia menyarankan saya untuk pergi ke lantai 24, lantai tertinggi di Perpusnas ini.
“Tapi bagusnya pas sore hari,” sambungnya.
Alhasil, saya keliling ke beberapa lantai untuk foto-foto. Sekitar 45 menit kemudian, akhirnya nomor antrean 313 dipanggil. Yeay!
2. Foto dan verifikasi data diri
“Silakan duduk. Jangan digeser kursinya,” ujar petugas di hadapan saya ramah. Iya, kursinya enggak boleh digeser soalnya udah dipasin dengan kamera di depan dan standing background di belakang.
Wajahnya kelihatan capek banget. Sama capeknya seperti pengunjung yang nunggu antrean buat difoto (Semangat selalu ya, Pak!).
Ia meminta KTP saya, kemudian mengecek beberapa informasi. Sepertinya sih, sedang memverifikasi data yang saya input dengan KTP yang dimiliki.
Enggak lama, saya diminta untuk melihat ke arah kamera. Saya sontak membereskan rambut (terutama poni!) yang kayaknya udah lepek banget gara-gara kelamaan nunggu. Hahaha. π
“Lihat ke kamera… ya, tahan…,” ujar petugas tersebut. Cekrek! Diam-diam dalam hati, saya berharap foto saya di kartu anggota Perpusnas bagus, soalnya fotonya cuma sekali dan enggak boleh ngulang, Cuma petugas (dan Tuhan) yang tahu gimana hasil foto saya sebelum dicetak.
3. Cetak kartu
“Tunggu sebentar, ya,” kata petugas tersebut lagi.
Enggak lama waktu berselang, kartu anggota Perpusnas saya udah jadiiiii. Ah, senangnya! Saya juga seneng ngelihat hasil foto saya yang enggak jelek-jelek banget. Hehehe. π
Oh ya, pembuatan kartu anggota ini GRATIS, ya. Kemudian, masa berlaku kartu ini 10 tahun lamanya. Jadi, 10 tahun lagi bisa kembali ke Perpusnas untuk memperpanjang masa berlaku.
Kartu ini enggak boleh dipinjamkan ke orang lain. Lalu, kalau kartu ini hilang, kamu wajib menyertakan surat dari kepolisian.
Nah, itulah dia panduan membuat kartu anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Gampang banget, kok! Bahkan ada satpam yang bakal ngebantuin kamu kalau kamu bingung. Jadi, enggak perlu khawatir.
Untuk kamu yang juga ingin membuat kartu anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, ternyata kamu juga bisa daftar lewat halaman ini.
Kalau sudah mendaftar secara online, kamu tetap harus datang ke Perpusnas karena kamu harus difoto, juga mengambil kartu anggotanya langsung. Nah, semoga penjelasan di atas bermanfaat, ya. π
Akses jutaan bacaan bermanfaat secara cuma- cuma di Perpusnas, yuk!
Jam Operasional Layanan Perpustakaan
Senin – Kamis 08.30 – 18.00 WIB
Jumat 09.00 – 18.00 WIB
Sabtu – Minggu 09.00 – 16.00 WIB
Hari Besar atau Hari Libur Nasional tidak beroperasi
ini tuh deket banget sama kantorku, cita-cita pengen kabur dari kantor bentar buat baca-baca di sana….namun niat jahat belum bisa dilaksanakan karena tenggelam deadline akhir tahun x)))
Wah, semoga dealine akhir tahun cepat kelar dan bisa mampir ke Perpusnas ini. Lumayan, bisa baca- buku gratis, Kak! π
makasih infonya π
Terima kasih kembali, Hana. Yuk, jadi anggota Perpusnas π
wah .. thanks info kak π
mau ngajakin adekku yang SD kesini π tapi belum kesampean hihihi
Wah, serunyaaa! Nanti tinggal tanya di Layanan Informasi atau cari di komputer katalog (lantai 2) ya, adikmu cocoknya baca bacaan yang ada di lantai berapa. Semoga kesampaian ke Perpusnas RI, ya! π
Pengen juga sih buat kartu perpusnasnya. Tapi kan saya tinggalnya di Sulawesi, alias jauh bangetlah dari perpusnya. Jadi gimana yaa, ngerasa rugi aja kalau bikinnnya. Hehe. Tapi kalau untuk tujuan banyakin kartu di dompet ya gpp lah.
Wah, iya. Berarti harus ngubek-ngubek informasi lagi sih, Mas, kalau ingin membuat kartu Perpusnas RI, tapi domisilinya di luar Jabodetabek. Mungkin kalau lagi main ke Jakarta nanti, sempatkan juga mampir ke Perpusnas. π
Terima kasih banget kak sintia! Sangat membantu.
Terima kasih kembali. π
halo kak,
kalau bagi yang sudah mendaftar online, bagaimana cara mendapat kartu perpusnya ?
Halo! Kayaknya juga mesti datang langsung deh. Boleh dikroscek lagi, ya. Takut salah. π
Mbak..infonya lengkaap banget
aku bookmarked karena selama ini aku baru punya apps ipusnas saja belum punya kartu anggota HIks
Thanks infonya
Dan masalah foto di kartu anggota , cakeep itu,. ,,
Hi Mbak, terima kasih banyak sudah mampir. Seru Mbak kalau punya kartu anggota Perpusnas, akses ke buku-buku atau beragam jurnal jadi lebih banyak. π
Kak ini beneran free?
Halo! Iya, untuk membuat kartu perpusnas gratis, kok. π
Kak sintia aku mau tanya, semisal aku pinnjem kartu perpusnas temanku untuk diginakan di perpusnas tapi teman ku tidak ikut ke perpusnas bisa tidak ya?
Wah, untuk hal itu aku kurang tahu, ya. Tapi saranku, lebih baik kamu bikin kartu perpusnas milikmu sendiri. Hehe. π
Makasih informasinya..
terima kasih kembali. π
Mbaknya sama Seperti kuh sdh menjadi anggota perpustakaan nasional yang lama… Sekarang akau mau upgrade Kartu lagi sehingga menjadi Seumur Hidup.. Karena ada bbrp pelayanan Perpustakaan nasional yg tdk bisa diakses dgn Kartu Anggota Lama.. Hehehe